Rabu 11 Mar 2020 02:33 WIB

Kabareskrim Pantau Command Center Karhutla Polda Sumsel

Kabareskrim meminta petugas mengawasi pembakaran hutan dan lahan secara sengaja.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo melihat kesiapan personel dan peralatan yang ada di ruangan pusat kendali Command Center penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Mapolda Sumatera Selatan, Palembang, Selasa (10/3). Kabareskrim meminta jajarannya untuk memantau pembakaran hutan dan lahan secara sengaja.

Dalam kesempatan itu, Kabareskrim melalui aplikasi Command Center melakukan uji coba komunikasi dengan beberapa personel yang tersebar di 17 kabupaten/kota dalam provinsi setempat. Uji coba aplikasi pengendalian penanggulangan Karhutla menghadapi masuknya musim kemarau 2020, dipandu petugas Command Center.

Baca Juga

Layar monitor ruangan pusat pengendali penanggulangan Karhutla tampak menunjukkan titik-titik berwarna hijau. Titik-titik itu menandakan ada 4.133 personel Polri jajaran Polda Sumsel yang dalam posisi siap siaga dihubungi on call untuk menerima perintah atau melaporkan kondisi kamtibmas dan peristiwa lainnya termasuk kebakaran hutan dan lahan di wilayah tugasnya.

Kabareskrim pada kesempatan itu meminta petugas di lapangan untuk menjalankan tugas memantau kawasan hutan dan lahan pertanian/perkebunan yang ada di wilayah tugasnya agar tidak terbakar atau dibakar secara sengaja.

Jika kawasan hutan dan lahan terpantau dalam kondisi kering berpotensi terjadi kebakaran, diminta untuk melaporkan kondisi tersebut ke "Command Center" untuk dilakukan koordinasi tindakan pencegahan dengan tim terpadu penanggulangan Karhutla.

Begitu pula jika menemukan ada masyarakat dan pihak perusahaan perkebunan yang melakukan pembakaran secara sengaja, untuk segera melaporkan temuan itu dan melakukan tindakan penegakan hukum.

Melalui upaya tersebut diharapkan masalah kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini dapat diminimalkan sehingga dapat dicegah timbulnya bencana kabut asap dampak kebakaran itu.

"Bencana kabut asap yang selalu muncul pada setiap musim kemarau harus diantisipasi sejak dini, karena jika sudah terjadi sulit diatasi dengan cepat dan menimbulkan gangguan berbagai aktivitas serta kesehatan masyarakat," kata Kabareskrim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement