Selasa 10 Mar 2020 20:48 WIB

8 Puskesmas di Ogan Komering Ulu Dapat Bantuan Masker

Pembagian masker bukan khusus untuk mengantisipasi virus Covid-19

Ilustrasi masker. Foto: Siswa SMA NU 2 Gresik memakai masker yang dibagikan Lembaga Falakiyah PCNU Gresik secara gratis saat sosialisasi penggunaan masker yang baik di sekolah tersebut di Gresik, Jawa Timur, Kamis (5/3). Pembagian masker tersebut bertujuan agar masyarakat mengerti akan kegunaan masker dan mengantisipasi penyebaran wabah virus corona dan penyakit lainnya.(Zabur Karuru/Antara)
Foto: Zabur Karuru/Antara
Ilustrasi masker. Foto: Siswa SMA NU 2 Gresik memakai masker yang dibagikan Lembaga Falakiyah PCNU Gresik secara gratis saat sosialisasi penggunaan masker yang baik di sekolah tersebut di Gresik, Jawa Timur, Kamis (5/3). Pembagian masker tersebut bertujuan agar masyarakat mengerti akan kegunaan masker dan mengantisipasi penyebaran wabah virus corona dan penyakit lainnya.(Zabur Karuru/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID,BATURAJA -- Sebanyak 18 puskesmas di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mendapat bantuan masker dari dinas kesehatan setempat. Masker tersebut guna mengantisipasi penyebaran penyakit menular saat musim penghujan.

"Bantuan masker ini sudah kami distribusikan ke seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten OKU," kata Kepala Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Husni Thamrin melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Andi Prapto di Baturaja, Selasa (10/3).

Dia mengemukakan, selain 18 puskesmas, bantuan makser jenis medis ini juga didistribusikan untuk tiga rumah sakit di wilayah setempat. "Setiap puskesmas dan rumah sakit mendapat bantuan 500 masker medis," katanya.

Dia menjelaskan pembagian masker ini diberikan untuk dibagikan kepada seluruh masyarakat guna mencegah penyebaran penyakit menular seperti TB Paru dan penyakit-penyakit lainnya yang berbahaya bagi tubuh manusia. "Jadi pembagian masker ini merupakan Program TB Paru, bukan khusus untuk mengantisipasi virus Covid-19," katanya.

Terkait kekosongan masker di sejumlah apotek di Kabupaten OKU, ia mengaku hal tersebut disebabkan karena kekhawatiran masyarakat di wilayah setempat terlalu berlebihan akibat wabah virus Covid-19. "Yang perlu diwaspadai justru sikap masyarakat. Saya imbau agar masyarakat jangan panik berlebihan," katanya.

Menurut dia, sejak pemerintah mengumumkan adanya dua orang warga negara Indonesia (WNI) terkonfirmasi Covid-19, masyarakat banyak yang memburu masker. "Sampai-sampai barang ini langka di pasaran, tidak terkecuali di Kabupaten OKU. Namun untuk stok masker di fasilitas kesehatan (faskes) khususnya milik pemerintah masih tersedia baik masker N95, maupun masker medis biasa," demikian Andi Prapto.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement