Senin 09 Mar 2020 23:14 WIB

BPBD Lebak Siagakan Peralatan Evakuasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Kondisi peralatan evakuasi dilakukan perawatan secara optimal agar berfungsi baik.

Cuaca ekstrem (ilustrasi)(Antara/Umarul Faruq)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Cuaca ekstrem (ilustrasi)(Antara/Umarul Faruq)

REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejak sepekan terakhir menyiagakan peralatan evakuasi selama 24 jam. Penyiagaan peralatan ini juga dibarangi dengan piket bergantian sebanyak 12 petugas kemanusian dan relawan tangguh untuk menghadapi cuaca ekstrem.

"Kita berharap penyiagaan peralatan evakuasi itu bisa bergerak cepat untuk penyelamatan warga yang terdampak bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin (9/3).

Peralatan evakuasi yang siap dioperasikan di antaranya kendaraan roda empat, roda dua, mesin motor perahu karet, mobil dapur, gergaji mesin, tenda dapur, tambang, tenda pengungsian dan tandu. Selain itu juga peralatan mesin berat dengan koordinasi Dinas Pekerja Umum Perumahaan Rakyat (PUPR) dan jaringan listrik. "Semua peralatan evakuasi itu berfungsi untuk membantu penyelamatan warga jika terjadi bencana alam," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini, cuaca ekstrem kembali terjadi di wilayah Kabupaten Lebak yang ditandai hujan intensitas sedang dan ringan serta angin kencang juga kilatan petir. Peluang cuaca buruk tersebut berpotensi siang, sore, malam hingga dini hari dengan curah hujan cukup tinggi.

Saat ini, kondisi peralatan evakuasi dilakukan perawatan secara optimal agar berfungsi dengan baik untuk penyelamatan kemanusian. Peralatan evakuasi untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa dan mereka para petugas kemanusian dan relawan mampu mengoperasikan perlatan evakuasi itu.

"Kami menjamin peralatan evakuasi itu mampu menyelamatkan warga yang terdampak banjir dan longsor dengan cepat, karena para petugas kemanusian dan relawan sudah menjalani pelatihan juga dinilai tangguh menghadapi cuaca ekstrem," katanya.

Ia menyebutkan, cuaca ekstrem yang berpotensi bencana banjir, longsor dan angin kencang tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Warunggunung, Cibadak, Cileles, Cimarga, Leuwidamar, Banjarsari, Wanasalam, Cihara, Bayah, Gunugkencana, Muncang, Cirenten, Sobang, Cibeber dan Cijaku.

BPBD mengimbau masyarakat selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem itu agar tidak menimbulkan korban jiwa. "Kami minta warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam jika hujan lebih dari lima jam maka sebaiknya menyelamatkan diri ke tempat yang aman dari ancaman bencana alam," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement