Senin 09 Mar 2020 22:47 WIB

Pemkab Sikka akan Berantas Sarang Nyamuk Selama 14 Hari

Kasus DBD di Sikka terus meningkat.

Pemkab Sikka akan Berantas Sarang Nyamuk Selama 14 Hari. Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pemkab Sikka akan Berantas Sarang Nyamuk Selama 14 Hari. Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur selama 14 hari ke depan akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di seluruh wilayah itu guna mencegah semakin meluasnya kasus demam berdarah.

"Mulai hari ini bupati sudah perintahkan dilakukan PSN di seluruh wilayah Kabupaten Sikka. Hal ini dilakukan untuk mencegah menyebarnya kasus DBD di Kabupaten Sikka," kata Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus, Senin (9/3).

Baca Juga

Hal ini disampaikan berkaitan dengan semakin meningkatnya serangan demam berdarah di kabupaten itu yang kini sudah mencapai 1.190 kasus dengan 13 korban DBD yang meninggal. Pemerintah setempat sejauh ini melakukan sosialisasi dan pembagian losion antinyamuk untuk mencegah penyebaran kasus DBD .

Namun, ujar dia, saat ini losion yang dibagikan kepada anak-anak di sekolah semakin menipis. Ia mengaku memerlukan bantuan berbagai pihak untuk mengirimkan losion atau sejenisnya ke daerah itu.

Ia juga mengatakan dalam kunjungan kerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto selama beberapa jam di Maumere mengatakan akan mengirimkan enam tenaga medis untuk membantu penanganan kasus DBD di kabupaten itu.

Jumlah kasus DBD hingga saat ini terus meningkat, walaupun sudah banyak pencegahan yang dilakukan Pemda setempat. Bahkan pemerintah daerah setempat juga sudah meningkatkan status KLB DBD dari sebelumnya tahap tiga kini sudah memasuki KLB tahap empat sejak Selasa (3/3) lalu.

Sementara itu, data kasus DBD di NTT secara keseluruhan juga kini terus meningkat. Secara keseluruhan 32 warga di NTT sudah meninggal akibat DBD.

Jumlah korban yang dirawat saat ini mencapai 2.697 kasus dan tersebar di 20 kabupaten/kota dari 21 kabupaten/Kota di provinsi berbasis kepulauan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement