Selasa 10 Mar 2020 06:19 WIB

3.580 Orang Hubungi Posko Terkait Virus Korona

Dinkes DKI menambah dua RSUD untuk menangani virus korona.

Rep: Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Tanggap COVID-19 Pemprov DKI Jakarta memberikan sosialisasi tata cara penggunaan masker dengan benar kepada siswa SMK Jakarta Pusat 1 di Jakarta, Senin (9/3). Sosialisasi tersebut untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat tentang gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna mengantisipasi potensi penyebaran virus Corona (COVID-19). (Galih Pradipta/Antara )
Foto: Galih Pradipta/Antara
Petugas Tanggap COVID-19 Pemprov DKI Jakarta memberikan sosialisasi tata cara penggunaan masker dengan benar kepada siswa SMK Jakarta Pusat 1 di Jakarta, Senin (9/3). Sosialisasi tersebut untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat tentang gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna mengantisipasi potensi penyebaran virus Corona (COVID-19). (Galih Pradipta/Antara )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DKI Jakarta mengonfirmasi hingga Senin ini Posko Tanggap COVID-19 sudah dihubungi 3.580 orang. Dari jumlah itu 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan (ODP) dan 56 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Posko sudah dihubungi 3.580 orang, dari situ ada 64 kasusstatusnya dalam pemantauan dan 56 kasus dirawat di RS dengan status pengawasan," kata Penanggung Jawab Posko Tanggap COVID-19, Ani Ruspitawati di Balai Kota Jakarta, Senin (9/3).

Ani yang juga merupakan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes DKI Jakarta, menjelaskan, hingga saat ini sebanyak 64 kasus masih dalam pemantauan, sementara 298 kasus lainnya telah selesai dipantau. Sehingga, total ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang dilaporkan oleh fasilitas kesehatan di Jakarta sampai dengan tanggal 8 Maret 2020 adalah 362 kasus.

Sedangkan, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang telah selesai dirawat di RS sebanyak 70 kasus, dengan 57 kasus lagi masih dirawat di RS sehingga, total PDP yang dilaporkan oleh fasilitas kesehatan di Jakarta sampai dengan 8 Maret 2020, sebanyak 127 kasus.

Saat ini, pihaknya bekerjasama dengan lembaga Eijkman untuk persoalan logistik berupa peralatan Viral Transport Media (VTM) dan peralatan pemeriksaan sampel SWAP. Lebih lanjut, Ani mengharapkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada karena pemerintah sangat serius, siap dan mampu menangani virus ini.

"Satu hal, bahwa COVID-19 dapat disembuhkan. Bagi masyarakat yang perlu info lebih lanjut terkait COVID-19 dapat menghubungi nomor 112/119 atau posko Dinkes DKI Jakarta 081388376955 melalui telepon atau WA," kata Ani.

Dinkes DKI Jakarta juga menambah dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) lagi untuk menangani Virus Corona COVID-19. Meski belum mengantongi Surat Keputusan (SK) Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit rujukan.

"RSUD kami siapkan RSUD Cengkareng dan RSUD Pasar Minggu yang akan dipersiapkan dan akan ditunjuk sebagai RS rujukan kasus COVID-19, izin SK dari Kemenkes memang belum ada, tapi secara proaktif sudah dipersiapkan," kata Ani.

Dua RSUD itu, merupakan bagian dari lima rumah sakit yang akan menjadi rujukan yakni RSUP Fatmawati, RS Polri Raden Said Sukanto dan RS Angkatan Laut Mintohardjo. Lima rumah sakit itu akan menambah tiga rumah sakit rujukan sebelumnya yakni RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Soebroto dan RSUP Persahabatan.

"Dari delapan rumah sakit itu, disediakan 125 tempat tidur yang berbentuk kamar isolasi," ujar Ani.

Ani mengaku pihaknya tidak membuat ruang isolasi, namun menambah jumlahnya. Karena ruang isolasi merupakan suatu hal yang prosedural di semua rumah sakit. "Contohnya saat ini RSUD Pasar Minggu sudah rawat empat kasus pasien dalam pengawasan COVID-19 dan itu sesuai jumlah tempat tiduryang mereka sudah siapkan," kata Ani.

Sebelumnya, kasus positif COVID-19 bertambah dua orang, hingga menjadi enam kasus. Dengan adanya tambahan dua kasus positif, maka jumlah orang positif COVID-19 di Tanah Air menjadi enam orang.

Dua orang tambahan yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu diklasifikasi sebagai kasus 05 dan 06. Kasus 05 merupakan seorang pria berusia 55 tahun, diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan dari penelusuran klaster Jakarta. Sedangkan kasus 06 merupakan pria 36 tahun, kasus impor dari Jepang. Dia terkena COVID-19 pada saat bekerja sebagai anak buah kapal Diamond Princess, kedua orang itu diisolasi di RSPI Sulianti Saroso dan RS Persahabatan.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga terus mempromosikan pola hidup sehat untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Puskesmas, sekolah hingga memanfaatkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD). Pada Senin ini, kata Ani, secara serentak akan mengadakan sosialisasi di lebih dari 100 sekolah di Jakarta.

"Fokusnya adalah gerakan cuci tangan pakai sabun. Selain itu, kami juga menggunakan media elektronik seperti di Commuter Line dan medsos lainnya, termasuk melalui siaran radio," ujar dia.

Selain Dinkes DKI Jakarta, PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga kembali menyosialisasikan pencegahan COVID 19 kepada para penumpangnya di Stasiun Pasar Senen. Sosialisasi ini dengan mengedukasi etika batuk serta membagikan masker dan cairan pembersih tangan.

"Ini sosialisasi untuk pencegahan dari penyebaranCOVID 19 di wilayah DAOP 1 Jakarta di stasiun Senen. Jadi kita lanjutkan sosialisasi kepada para calon penumpang kereta api," kata Executive Vice President II DAOP 1 Jakarta Takdir Santoso di sela-sela kegiatan sosialisasi kepada para penumpangnya di Stasiun Pasar Senen, Senin.

Tidak hanya membagikan masker, cairan pencuci tangan, serta membagikan edukasi tentang etika batuk dan bersin, PT KAI juga melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan termometer berteknologi inframerah (//infrared//). Spanduk serta brosur mengenai COVID-19 juga turut dipasang dan disebarkan kepada para penumpang sehingga masing-masing penumpang setidaknya memiliki pedoman terkait penyakit yang berasal dari negara tirai bambu itu.

Lebih lanjut, PT KAI juga menyediakan layanan klinik kesehatan baik yang ada di masing-masing stasiun maupun layanan yang dinamis bagi para penumpang yang membutuhkan layanan untuk mengecek kondisi kesehatan. "Tiap stasiun ada klinik kesehatan. Kalau yang dinamis kita ada 'rail clinic'," kata Takdir.

Selain upaya pencegahan melalui sosialisasi, Takdir mengatakan KAI juga melakukan prosedur pembersihan kereta pada awal sebelum dan sesudah melakukan perjalanan. "Kita juga bersihkan kereta dengan cairan disinfektan untuk mencegahnya. Periodenya setiap sampai dan sebelum berangkat, kita bersihkan," kata Takdir.

Senior Manager Unit Kesehatan KAI DAOP 1 Jakarta Listyowati mengatakan dari seluruh layanan klinik di setiap stasiun, hingga saat ini belum ditemukan penumpang yang memiliki gejala atau pun tanda terinfeksi COVID-19. "Sampai saat ini, sejauh ini belum ada. Hanya flu ringan," kata Listyowati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement