Senin 09 Mar 2020 18:43 WIB

Pengungsi di Timika Hindari Peluru Nyasar Aparat-TPNPB

Pengungsi di Timika meninggalkan kampung karena adanya tembak-menembak.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Mobil ambulan membawa peti berisikan korban penembakan di Timika, Papua.
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Mobil ambulan membawa peti berisikan korban penembakan di Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) menyebut pengungsi di Timika, Papua, meninggalkan kampung mereka karena adanya tembak-menembak antara aparat keamanan Indonesia dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Masyarakat merasa khawatir akan adanya peluru nyasar mengenai mereka.

"Masyarakat merasa khawatir akan peluru nyasar sehingga mereka menghindar dan turun ke Timika," ujar Ketua Lemasa, Odizeus Beanal, melalui keterangan tertulisnya, Senin (9/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, masyarakat yang mengungsi ke Timika adalah mereka yang berasal dari kampung Banti I, Banti II, Opitawak, dan Kimbeli. Mereka mengungsi karena adanya kejadian tembak-menembak antara TNI-Polri dan TPNPB di kampung halaman mereka.

"Mereka juga sampaikan bahwa jika kondisi keamanan sudah kondusif mereka akan kembali ke kampung halaman mereka," jelas dia.

Menurut Odizeus, para pengungsi itu kini sedang berada dan berlindung bersama sanak saydara mereka di Timika. Mereka, kata dia, mengharapkan perhatian dan dukungan dari semua pihak, baik itu pemerintah, PT Freeport Indonesia, LPMAK, dan yang lainnya.

"Kami sangat sedih akan situasi dan kondisi mereka saat ini karena bukan baru pertama kali terjadi. Namun sudah berulang kali terjadi di kampung halaman mereka dan masyarakat kami selalu menjadi korban," terangnya.

Ia juga meminta semua pihak untuk menahan diri. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan bupati Mimika diminta membentuk Tim Indenpenden untuk melakukan investigasi dalam mencari fakta persoalan yang terjadi di kampung Banti I, Banti II, Opitawak, dan Kimbeli.

"Kami mengharapkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Mimika untuk bersama-sama memberikan dukungan dan perhatian kepada saudara-saudari kami yang terjebak di dalam situasi konflik saat ini," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement