Senin 09 Mar 2020 15:34 WIB

Purwakarta Kini Punya Ratusan Motif Batik Baru

Pemkab Purwakarta merilis sekitar 150 motif batik bari berciri khas Purwakarta.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Nora Azizah
Pemkab Purwakarta merilis sekitar 150 motif batik bari berciri khas Purwakarta (Foto: ilustrasi membatik)
Pemkab Purwakarta merilis sekitar 150 motif batik bari berciri khas Purwakarta (Foto: ilustrasi membatik)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta meresmikan ratusan motif batik khas Purwakarta. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (KUPP) merilis motif-motif batik yang memiliki karakter ciri khas Purwakarta.

Kepala Bidang UMKM pada KUPP Kabupaten Purwakarta, Ahmad Nizar, mengatakan, ada sekitar 150 motif batik yang memiliki ide dasar dan filosofi khas Purwakarta dari masing-masing motifnya. Di antaranya memiliki arti tentang ciri atau karakter masyarakat Purwakarta yang tumbuh berkembang, seperti halnya puspa bangsa yaitu melati, atau tentang spirit budaya Sunda.

"Yang pertama rilis sebanyak 100 desain batik, kemudian desain tambahan pada bulan ini sebanyak 50, jadi total 150. Semuanya memiliki makna terkandung di dalamnya, tidak sembarangan," kata Ahmad Nizar dalam siaran persnya, Senin (9/3).

Menurutnya, desain batik yang diciptakan melibatkan tim ahli dari akademisi pada bidang batik. Hal ini yang membuat desain tersebut kemudian dirilis sebagai batik khas Purwakarta.

"Nantinya dikembangkan oleh warga Purwakarta, diharapkan di masa mendatang Purwakarta menjadi sentra batik di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat," ujarnya.

Ahmad mengatakan, tim yang dibentuk telah bergerak secara akademis baik secara literasi mau pun studi lapangan, untuk menghasilkan motif batik baru khas Purwakarta. Menurutnya, pelestarian budaya batik harus senantiasa dilakukan agar batik di Purwakarta terus berkembang, mengedepankan inovasi kearifan lokal.

Menurut Ahmad, kekayaan motif batik harus terus dikembangkan termausk menyesuaikan juga dengan perkembangan zaman. Sebab jika tidak demikian maka wirausaha yang digaungkan akan sirna dan mati.

Sejauh ini, lanjut Ahmad Nizar pihaknya sering kali memberikan pembelajaran cara membuat batik khas Purwakarta kepada masyarakat, melibatkan orang-orang ahli dibidang batik. Jika mereka telah memahami maka dapat dikembangkan di setiap wilayah masing–masing sehingga menghasilkan kreativitas yang memiliki nilai jual tinggi untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

"Belum lama ini, pelatihan batik dilakukan di Jatiluhur untuk meramaikan dan menggalakan program batik di Purwakarta," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement