Ahad 08 Mar 2020 16:20 WIB

Indramayu Bentuk Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19

Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 dibentuk di Kabupaten Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Christiyaningsih
Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat bersama unsur Forkopimda meninjau langsung kesiapan RSUD Indramayu yang ditunjuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan kasus Corona di Jawa Barat. Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 dibentuk di Kabupaten Indramayu. Ilustrasi.
Foto: Dok Diskominfo Indramayu
Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat bersama unsur Forkopimda meninjau langsung kesiapan RSUD Indramayu yang ditunjuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan kasus Corona di Jawa Barat. Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 dibentuk di Kabupaten Indramayu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 dibentuk di Kabupaten Indramayu. Crisis centre itu bertugas menjadi pusat pengendali komunikasi, informasi, sampai pada tindakan medis penanggulangan penyebaran Covid-19.

Hal itu terungkap saat Pemkab Indramayu menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan semua elemen yang terkait di Kabupaten Indramayu. Selain Forkopimda, rakor juga dihadiri camat, kepala Puskesmas, kepala SKPD, instansi vertikal, unsur BUMD/BUMN serta lembaga keagamaan. Kegiatan digelar di Aula Islamic Centre Indramayu belum lama ini.

Baca Juga

Plt Bupati Indramayu Taufik Hidayat yang memimpin Rakor tersebut mengungkapkan, dalam mengantisipasi Covid-19 pihaknya memiliki tiga strategi. Pertama, komunikasi publik, dengan membentuk crisis centre dan media centre yang berada di bawah kendali Indramayu Command Center (ICC) bertempat di Pendopo Indramayu.

Saat ini, Crisis centre memiliki hotline yang dapat dihubungi langsung oleh masyarakat untuk mengadukan dugaan covid-19 di nomor 08111333314. "Layanan itu siap siaga selama 24 jam," tegas Taufik.

Kedua, penanganan. Pada tahap itu, Pemkab Indramayu telah menyiapkan penanganan pasien secara khusus yakni, mulai dari ambulans, tenaga medis, hingga ruang isolasi yang sudah tersedia di RSUD Indramayu. "Jika ada laporan, kita langsung jemput pasien tersebut dengan ambulans khusus," terang Taufik.

Ketiga, pencegahan. Hal itu dilakukan dengan terus melakukan sosialisasi kepada kelompok-kelompok masyarakat serta menyediakan hand sanitizer di tempat umum, sekolah, dan lainnya. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan dengan tokoh-tokoh agama di Kabupaten Indramayu.

Taufik menambahkan, hal lain yang harus mendapat perhatian saat ini adalah kedatangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri, kepulangan nelayan dari laut, dan para penumpang kereta api. "Saya minta ada deteksi dan antisipasi terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan Covid-19," tegas Taufik.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara mengatakan sampai saat ini di Kabupaten Indramayu tidak ditemukan warga yang terkena virus corona. Deden mengakui beberapa waktu lalu memang sempat ramai di media sosial mengenai adanya pasien diduga mengalami gejala corona.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan intensif hasilnya negatif corona. "Mudah-mudahan di Indramayu tidak ditemukan kasus," tutur Deden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement