Ahad 08 Mar 2020 12:26 WIB

Polri Bantah Kabar 33 Kelompok KKSB Bermarkas di Tembagapura

Polri dan TNI mengimbau agar personel yang berjaga untuk tetap waspada.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah warga sipil menaiki bus milik PT Freeport Indonesia saat evakuasi di perkampungan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (6/3/2020).
Foto: Antara/Sevianto Pakiding
Sejumlah warga sipil menaiki bus milik PT Freeport Indonesia saat evakuasi di perkampungan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (6/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, menyebut klaim adanya 33 kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang bermarkas di Tembagapura, Papua, merupakan karangan belaka. Menurutnya, Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih telah melihat langsung kesiapan anggotanya di pos gabungan TNI-Polri di Tembagapura.

"Ngarang-ngarang dia (informasi 33 kelompok KKSB bermarkas di Tembagapura)," jelas Kamal saat dihubungi, Ahad (8/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pada Sabtu (7/3), Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, bersama dengan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Herman Asaribab, berkunjung ke Tembagapura. Mereka melihat langsung personel TNI-Polri yang bertugas di Pos Pengamanan area PT Freeport Indonesia.

"Dalam kunjungan tersebut Kapolda Papua bersama Pangdam melihat langsung kesiapan personel TNI-Polri yang berada di pos-pos pengamanan area PT Freeport Indonesia," terangnya.

Menurut Kamal, keduanya memberikan arahan kepada para personelnya, baik itu TNI, Polri, maupun satuan pengamanan lainnya, untuk tetap waspada. Terlebih mengingat terjadinya rentetan peristiwa beberapa waktu sebelumnya.

"Untuk tetap waspada baik diri sendiri maupun orang lain, tetap dalam ikatan beregu, pleton hingga kompi. Melakukan tindakan penegakkan hukum sesuai SOP dan tetap semangat dalam menjalankan tugas serta bersinergi," jelas dia.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan 33 kelompok mereka telah bermarkas di Tembagapura, Papua. Mereka menyebut akan terus berperang hingga PT Freeport Indonesia ditutup.

"Kami akan perang terus sampai PT Freeport Indonesia harus tutup baru kami akan berhenti perang," ujar juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (8/3).

Dalam keterangan tertulis itu disebutkan sejumlah tindakan TPNPB-OPM di Tembagapura. Tindakan-tindakan itu, di antaranya pemblokiran dan pengrusakan jembatan di tengah jalan dari Tembagapura ke Opitawak, Papua, serta baku tembak dengan TNI-Polri di Pos TNI yang ada di wilayah Opitawak.

"Dalam serangan ini lima anggota pasukan keamanan Indonesia ditembak mati oleh pasukan TPNPB-OPM, dan yang lainnya mengalami luka-luka akibat kena tembak peluru pasukan TPNPB," kata dia.

Ia juga menyebut TPNPB sudah bersiap di mana saja, baik di wilayah Tembagapura maupun Timika. TPNPB juga mengklaim telah berada di area keluar dan masuk tambang emas PT Freeport Indonesia. "Kami TPNPB sudah siap di mana saja, di wilayah Tembagapura dan Timika, dan keluar-masuk area tambang emas Freeport kami sudah ambil posisi," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement