Ahad 08 Mar 2020 11:00 WIB

TNI Bantah Klaim Sebby Sambom

Sebby Sambom menyatakan mereka akan terus berperang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
TNI Nilai Pernyataan Sebby Sambom Pembohongan Publik. Foto: Prajurit TNI saat menembak salvo sebagai penghormatan militer pada upacara pemakaman Sertu Anumerta, Ikrar Setya Nainggolan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tri Jaya Sakti, Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (19/2/2020).
Foto: Antara/Olha Mulalinda
TNI Nilai Pernyataan Sebby Sambom Pembohongan Publik. Foto: Prajurit TNI saat menembak salvo sebagai penghormatan militer pada upacara pemakaman Sertu Anumerta, Ikrar Setya Nainggolan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tri Jaya Sakti, Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (19/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, menyatakan klaim adanya 33 kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang bermarkas di Tembagapura, Papua, sebagai pembohongan publik. Dari hasil monitor yang pihaknya lakukan, hanya ada tiga kelompok saja yang berada di sekitar wilayah tersebut.

"Pembohongan publik," ujar Dax saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat, Ahad (8/3).

Baca Juga

Aparat keamanan melakukan pemantauan di wilayah Tembagapura maupun sekitarnya. Menurut Dax, dari hasil pemantauan tersebut, hanya ada tiga kelompok KKSB yang berada di sekitar wilayah Tembagapura. Meski begitu, dia menyebut pihaknya bersama dengan aparat kepolisian telah tergelar secara berlapis di wilayah tersebut.

"Hanya kelompok KSB pimpinan Lekagak Talenggen, kelompok KSB pimpinan Jhoni Botak, dan kelompok KSB pimpinan Peni Murib," jelas Dax.

Ia juga menyebut adanya pembohongan publik lain yang dilakukan oleh pihak KKSB. Pembohongan publik lain itu ialah soal informasi yang menyebut KKSB telah menembak mati lima anggota aparat keamanan ketika melakukan penyerangan ke Pos TNI di Kampung Opitawak, Papua, pada Kamis (5/3) lalu.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan 33 kelompok mereka telah bermarkas di Tembagapura, Papua. Mereka menyebut akan terus berperang hingga PT Freeport Indonesia ditutup.

"Kami akan perang terus sampai PT Freeport Indonesia harus tutup baru kami akan berhenti perang," ujar juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui keterangan tertulis yang Republika terima, Ahad (8/3).

Dalam keterangan tertulis itu disebutkan sejumlah tindakan TPNPB-OPM di Tembagapura. Tindakan-tindakan itu, di antaranya pemblokiran dan pengrusakan jembatan di tengah jalan dari Tembagapura ke Opitawak, Papua, serta baku tembak dengan TNI-Polri di Pos TNI yang ada di wilayah Opitawak.

"Dalam serangan ini lima anggota pasukan keamanan Indonesia ditembak mati oleh pasukan TPNPB-OPM, dan yang lainnya mengalami luka-luka akibat kena tembak peluru pasukan TPNPB," kata dia.

Ia juga menyebut TPNPB sudah bersiap di mana saja, baik di wilayah Tembagapura maupun Timika. TPNPB juga mengklaim telah berada di area keluar dan masuk tambang emas PT Freeport Indonesia.

"Kami TPNPB sudah siap di mana saja, di wilayah Tembagapura dan Timika, dan keluar-masuk area tambang emas Freeport kami sudah ambil posisi," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement