Sabtu 07 Mar 2020 11:46 WIB

Jumlah Kematian Akibat Virus Corona di Italia Naik Drastis

Dalam 24 jam, sebanyak 49 orang meninggal akibat virus corona di Italia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pemerintah Italia berencana menutup seluruh sekolah, universitas, dan kegiatan publik guna cegah penyebaran corona. Ilustrasi.
Foto: EPA
Pemerintah Italia berencana menutup seluruh sekolah, universitas, dan kegiatan publik guna cegah penyebaran corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kasus kematian akibat virus corona di Italia meningkat menjadi 197. Pejabat setempat mengatakan, 49 orang telah meninggal dalam 24 jam, dengan lebih dari 4.600 kasus telah dilaporkan.

Lembaga kesehatan nasional mengatakan, usia rata-rata pasien virus corona yang meningal dunia adalah 81 tahun. Mayoritas dari mereka memang telah mengalami gangguan kesejatan. Diperkirakan 72 persen dari mereka adalah laki-laki.

Baca Juga

Menurut data pemerintah, 4,25 persen kasus virus corona yang dikonfirmasi telah meninggal. Angka tersebut menjadi tingkat tertinggi di dunia. Italia memiliki populasi usia tua terbanyak di dunia.

Pekan ini, pemerintah meyerukan agar semua sekolah ditutup selama 10 hari. Penutupan sekolah itu sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona. Sementara, liga olahraga profesional, termasuk pertandingan sepak bola Serie A akan digelar tanpa penonton.

BBC melaporkan, kota Codogno, Italia telah dikarantina. Masa karantina itu telah dikeluhkan oleh sejumlah warga karena mereka tidak diizinkan untuk hadir ke pemakaman. Hal itu merupakan upaya untuk mengurangi pertemuan di publik yang dapat menyebabkan penyebaran virus corona semakin meluas. Italia merupakan salah satu negara di luar China yang memiliki jumlah kasus virus corona cukup banyak bersama dengan Iran dan Korea Selatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, hampir 100 ribu orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona. Lebih dari 3.000 orang dinyatakan meninggal dunia dan sebagian besar berada di China.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut penyebaran virus corona semakin memprihatinkan. Dia mendesak kepada seluruh negara untuk menentukan prioritas tertinggi mereka dalam upaya mencegah virus tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement