Jumat 06 Mar 2020 21:22 WIB

Teten: Pemerintah Butuh Kritik

Pemerintah butuh kritik agar tetap terjaga dan lakukan perbaikan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa Pemerintah membutuhkan kritik sebagai bentuk watch dog atau pengawasan terhadap jalannya pemerintahan agar tetap berada pada jalur yang benar.

Menurut Teten, kritik penting sebagai sebuah masukan. ”Kalau kita dikritik ya kita seperti nyetir kendaraan, ya kita harus belokkin lagi ke jalur yang benar,” kata pria asal Garut itu.

Baca Juga

Menurut dia, Pemerintah membutuhkan kritik agar tetap terjaga sehingga bisa menetapkan agenda perbaikan.

“Kita butuh kritik, kita butuh masukan, kita butuh watch dog supaya kita tetap terjaga diingatkan bahwa pemerintah punya agenda perbaikan kehidupan masyarakat,” katanya.

Mantan pegiat anti-korupsi itu juga melihat kritik sebagai sebuah kendali. Ia mengakui kerap kali kebijakan yang ditetapkan tidak bisa memuaskan semua pihak namun diupayakan agar bisa membuat perubahan sosial yang lebih baik.

Pejabat yang takut kritik justru dianggapnya sulit untuk membuat perubahan karena cenderung mengambil kebijakan yang populis yang tidak banyak mengusik berbagai pihak.

“Nah tentu banyak yang tidak puas karena yang harus diurus banyak dan enggak mudah dan pasti juga kalau kita mau bikin perubahan kita enggak bisa menyenangkan semua pihak, kalau mau ambil jalan aman ya ambil kebijakan populis saja yang tidak banyak mengganggu banyak pihak. Tapi ini saya kira yang biasa saja ya,” katanya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kritik dan melihatnya dari perspektif yang positif. “Kritik sangat-sangat perlu karena kalau pemerintah tidak dikritik kita tidak tahu kalau kita salah,” kata mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.

sumber : an
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement