Sabtu 07 Mar 2020 01:45 WIB

Rusuh Hindu-Muslim di Coimbatore, Keamanan Ditingkatkan

Sejak Rabu, sudah terjadi tiga kali insiden di Coimbatore.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Rusuh Hindu-Muslim di Coimbatore, Keamanan Ditingkatkan. Foto: Polisi India berparade.
Foto: alarabiya.com
Rusuh Hindu-Muslim di Coimbatore, Keamanan Ditingkatkan. Foto: Polisi India berparade.

REPUBLIKA.CO.ID, COIMBATORE --- Kondisi keamanan di Coimbatore, India ditingkatkan. Hal ini dilakukan setelah tiga insiden terjadi sejak Rabu (4/3) malam.

Insiden yang dimaksud meliputi distrik pakaian Hindu di Podanur diserang, sebuah bom minyak tanah dilemparkan ke sebuah masjid di Ganapathy, dan seorang pengemudi becak, seorang Muslim, diserang di CMCH  .

Baca Juga

Menurut sumber dari kepolisian, Masjid Hidayathul Sunnath Jamath di Vedambal Nagar, Ganapathy, diserang sekitar jam 1 pagi, Kamis (5/3).

"Bom itu tidak meledak. Orang-orang yang tidur di dalam masjid menemukan botol yang pecah dan sumbu dan memperingatkan polisi Saravanampatti, ”kata seorang petugas polisi dilansir di TimesofIndia, Jumat (6/3).

 

Pada Rabu malam, Sekretaris Kawasan Hindu Munnani (HM), M Anand, berjalan dari Jalan Bazaar di Podanur. Ia diserang ketika kembali ke rumah dengan sepeda motornya setelah menghadiri dharna pro-CAA yang diadakan di Gandhipuram.

"Ketika dia mencapai jembatan di Jalan Nanjundapuram-Podanur, orang-orang menggunakan dua sepeda motor menyerangnya dengan batang besi," kata petugas itu.

Anand lalu dilarikan ke Coimbatore Medical College and Hospital (CMCH), di mana dia diberi pertolongan pertama. Polisi Podanur telah melaporkan kasus tersebut dan membentuk tiga tim khusus untuk menangkap para penyerang.

Sekitar pukul 10.30 pagi, beberapa orang berpakaian Hindu berkumpul di CMCH dan menyerang Mohammed Khani, seorang pengemudi autorickshaw. Polisi menyelamatkannya dari para penyerang.

Khani, yang menderita luka di kepalanya, dirawat di rumah sakit swasta. Anggota Asosiasi Meter Tamil Nadu Meter mengajukan petisi kepada Komisaris Polisi Coimbatore pada Kamis sore menuntut tindakan terhadap mereka yang menyerang Khani.

Melihat rangkaian insiden yang terjadi, Direktur Jenderal Polisi, Jayanth Murali, dan ADGP, Shankar Jiwal melakukan pertemuan dengan petugas polisi senior.  Sebanyak 1.500 polisi dan personil pasukan aksi cepat (RAF) dikerahkan di Coimbatore untuk menjaga hukum dan ketertiban.

Sementara itu, Presiden Negara Bagian HM Kadeswara C Subramaniam mengatakan Muslim tidak akan terpengaruh oleh CAA. Perusahaan komersial di seluruh distrik akan tetap ditutup besok untuk mengutuk serangan terhadap Anand. Federasi Asosiasi Islam juga berencana untuk melakukan protes serupa untuk mengutuk serangan terhadap masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement