Jumat 06 Mar 2020 17:38 WIB

Brasil Tarik Diplomatnya di Venezuela

Lima diplomat dan 11 anggota staf konsuler diminta kembali ke Brasil.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Pemerintah Brasil menarik para diplomatnua dari kedutaan dan konsulat di Caracas. Dalam sebuah instruksi yang diterbitkan pada Kamis lalu, tertulis bahwa lima diplomat dan 11 anggota staf konsuler di Caracas, termasuk Konsul Jenderal Elza de Castro dan dua penasihat menteri di kedutaan diminta kembali ke Brasil.

Penarikan diplomat itu menandai ketegangan baru antara Presiden Brasil Jair Bolsonaro dengan Pemimpin Venezuela Nicolas Maduro. Di sisi lain, pemerintah Brasil telah membuka jalan dan meminta agar diplomat Venezuela dapat meninggalkan Brasil.

Baca Juga

Aljazirah melaporkan, sekitar 10 ribu warga Brasil tinggal di Venezuela. Sementara itu, otoritas Brasil mengatakan, lebih dari setengah juta rakyat Venezuela telah melarikan diri dari krisis ekonomi dan politik ke Brasil dan negara-negara Amerika Selatan lainya.

Brasil adalah salah satu dari lebih dari 50 negara yang mengakui klaim pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden resmi Venezuela. Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela, setelah badan legislatif menyatakan pemilu presiden yang dimenangkan kembali oleh Maduro pada 2018 tidak sah.

Guaido mendapatkan dukungan dari 50 negara. Sedangkan Maduro yang didukung oleh China, Rusia dan Kuba, menegaskan bahwa dia adalah satu-satunya presiden yang sah. Krisis politik Venezuela dipicu oleh krisis ekonomi, yang menyebabkan hiperinflasi yang menekan gaji dan membuat banyak orang meninggalkan negara itu.

Brasilia juga mengakui duta besar untuk Brasil yang ditunjuk oleh Guaido, Maria Teresa Belandria. Belandria sampai saat ini tinggal dan bekerja di sebuah hotel karena kedutaan Venezuela masih dikendalikan oleh perwakilan Maduro, terutama atase militer Mayor Jenderal Manuel Barroso yang secara de facto mengelola kedutaan dan belum memiliki duta besar sejak 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement