Jumat 06 Mar 2020 17:16 WIB

UMY: Hanya Kekerasan Verbal, Bukan Pelecehan Seksual

UMY telah mencopot jabatan oknum pelaku kekerasan verbal.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nashih Nashrullah
UMY telah mencopot jabatan oknum pelaku kekerasan verbal. Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
UMY telah mencopot jabatan oknum pelaku kekerasan verbal. Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membantah kabar yang menyebut adanya pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen ke mahasiswi. UMY turut membantah adanya pemecatan terhadap dosen yang dimaksud tersebut. Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, menegaskan yang terjadi merupakan pelanggaran kode etik berupa kata-kata kasar dosen ke mahasiswa dan mahasiswi. 

Dosen itu sendiri merupakan Kepala Kerja Sama dan Urusan Internasional inisial EP. "Dan kata-kata seperti idiot, tolol dan kucluk ini berulang kali dialami mahasiswa-mahasiswi ini, karena mereka memang berada di salah satu unit kerja mahasiswa asing," kata Gunawan, Jumat (6/3).

Baca Juga

Sejauh ini, setidaknya sudah ada enam mahasiswa dan mahasiswi yang telah mengadukan kelakukan dosen itu. Tapi, dia memastikan, yang terjadi merupakan pelecehan verbal kata-kata kasar dari dosen ke mahasiswa dan mahasiswinya. "Kita sudah bertemu mahasiswa dan mahasiswi yang bersangkutan, dan mereka tidak dilecehkan secara seksual, tapi verbal dan kasar, yang bersangkutan sudah dicopot dari jabatannya," ujar Gunawan.

Dia menyayangkan, ada satu situs web yang memberitakan itu sebagai pelecehan seksual. Terlebih, pemberitaan dilakukan bukan berdasarkan klarifikasi tapi malah dokumen yang tidak memiliki keabsahan (tanda tangan pihak berwenang).  

Akibat pemberitaan itu, lanjut Gunawan, mahasiswi-mahasiswi yang menjadi korban kini merasa tidak nyaman karena tidak mengalami pelecehan seksual. Karenanya, UMY melayangkan protes ke situs web yang bersangkutan. "Kita melayangkan protes pada Jumat (6/3) pagi, dan sekitar 14.50 tadi berita itu sudah tidak bisa ditemukan, error 404 nothing found," ujar Gunawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement