Sabtu 07 Mar 2020 00:05 WIB

Menag Fachrul Razi: Islam Agama Rahmatan Lil Alamin

Menag Fachrul Razi menyinggung soal moderasi beragama di Indonesia.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Hafil
Menag Fachrul Razi: Islam Agama Rahmatan Lil Alamin. Foto: Menag Fachrul Razi meberikan sambutan saat peresmian Institut Daarul Qur
Foto: Republika/Prayogi
Menag Fachrul Razi: Islam Agama Rahmatan Lil Alamin. Foto: Menag Fachrul Razi meberikan sambutan saat peresmian Institut Daarul Qur

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Agama Fachrul Razi menyinggung soal fenomena Islam fobia yang marak terjadi di berbagai negara. Menurut dia, dalam melihat permasalahan ini seharusnya umat Islam tidak hanya menyalahkan pihak lain, tapi juga melihat kesalahan pada kaum Muslimin itu sendiri.

Fachrul awalnya bercerita soal pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Liga Islam Dunia, Sheikh Mohammed Abdulkarim Al-Essa. Pada momen itu mereka bercerita soal Islam fobia yang terjadi di sejumlah tempat di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini. Facrul pun mengaku sepakat dengan pandangan Al-Essa terkait Islam fobia.

Baca Juga

"Saya kira kita sependapat. Islam fobia ini jangan semata-mata kita salahkan orang lain," kata Facrul dalam pidatonya ketika meresmikan Institut Daarul Qur'an di Tangerang, Kamis (5/3).

Menurut Fachrul, dalam persoalan ini sebaiknya umat Islam di seluruh dunia melihat kesalahan diri sendiri. Barangkali, kata dia, umat Islam dunia tidak memberikan pemahaman yang baik terkait Islam kepada orang lain.

 

"Sehingga muncullah apa yang dikatakan bahaya Islam (Islam fobia) itu. Padahal Islam itu adalah agama yang rahmatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta," kata Fachrul.

Pada kesempatan itu, Fachrul juga membahas soal moderasi beragama. Ia menyebut, bila moderasi agama semakin baik, maka akan tercipta kerukunan antar umat beragama.

Ia menjelaskan, moderasi agama bukanlah membuat ajaran agama menjadi moderat. Hal itu dinilai tak perlu lantaran ajaran agama memang sudah moderat.

"Yang dimoderatkan adalah cara kita beragama dihadapkan dengan agama yang sama tapi dengan pandangan-pandangan berbeda. Apalagi jika dihadapkan dalam pergaulan dengan agama-agama yang berbeda," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement