Kamis 05 Mar 2020 21:43 WIB

Bahagiakan Yatim, BMH Jateng Gelar Sahabat Peduli

Acara itu diikuti ratusan anak yatim dari 16 kabupaten se-Jawa Tengah.

BMH Perwakilan Jawa Tengah memberikan bantuan paket pendidikan  dan uang saku kepada ratusan anak yatim dari 16 kabupaten di Jateng.
Foto: Dok BMH
BMH Perwakilan Jawa Tengah memberikan bantuan paket pendidikan dan uang saku kepada ratusan anak yatim dari 16 kabupaten di Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Laznas BMH Perwakilan Jawa Tengah menggelar kegiatan Sahabat Peduli. Acara yang diadakan di Semarag, Jawa Tengah, Ahad (1/3) itu bertujan membagikan kegembiraan kepada anak-anak yatim di Jawa Tengah.

"Alhamdulillah, BMH bisa menyapa ratusan anak yatim dari 16 kabupaten se-Jawa Tengah berkumpul untuk berlibur dan menerima bantuan paket pendidikan dan uang saku dari para donatur BMH," terang Kepala BMH Perwakilan Jawa Tengah, Misdawi Syarif dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Sahabat Peduli, Ustadz Widodo, MSi mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menyuseskan acara tersebut.

"Alhamdulillah, acara hari ini sesuai jadwal dapat kita laksanakan, ucapan terima kasih kepada seluruh koordinator daerah yang sudah bersusah payah mendata dan mengantar anak-anak yatim sampai di Semarang ini untuk silaturahim,” ujarnya.

Ia menambahkan, selaku panitia ia  sangat terbantu dalam usaha merawat jalinan silaturahim, khususnya kepada anak yatim dan ibunya yang harus berperan selaku kepala keluarga juga mendidik dan membesarkan anak-anak mereka. “Secara pribadi saya mendoakan para ibu yang menjadi tulang punggung dalam keluarga terus sehat dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Semoga ke depan, masa depan anak-anak yatim ini terus cemerlang," urainya.

Kegiatan Sahabat Peduli semakin terasa spesial berkat diadakannya sesi dongeng yang dibawakan oleh Kak Kempho asal Kota Semarang.

Kak Kempho membawakan kisah Uwais Al-Qarni yang taat kepada ibundanya. "Setiap permintaan sang Ibu selalu ia turuti, walau Uwais dan ibunya hidup dalam kekurangan. Hingga suatu ketika sang Ibu ingin pergi naik haji. Padahal untuk pergi haji ke Mekkah butuh bekal dan tunggangan unta. Karena jarak dari Yaman tempat tinggalnya ke Mekah sangat jauh. Tetapi Uwais menyanggupi permintaan sang Ibu," tutur Kak Kempho.

"Ia lalu memelihara kambing yang dikandangkan di atas bukit dan harus ia gendong naik turun bukit saat menggembala. Itulah latihan Uwais untuk menyiapkan punggungnya yang kelak akan dibuat menggendong ibunya berangkat haji dari Yaman ke Mekkah. Ternyata, Uwais berhasil mengantar ibunya ke Mekkah dengan cara menggendongnya untuk menunaikan ibadah haji," sambungnya melanjutkan.

Program Sahabat Peduli merupakan salah satu program berbagi peduli kepada anak-anak yatim dan para janda tangguh.

"Program ini diinisiasi BMH sebagai bentuk perhatian kepada anak-anak yatim dan ibunya untuk terus mendidik anak-anaknya hingga mandiri," jelas Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Tengah, Yusran Yauma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement