Kamis 05 Mar 2020 20:19 WIB

Pengunjung Borobudur Dideteksi Suhunya

Borobudur siapkan prosedur jika ada pengunjung yang sakit.

Sejumlah wisatawan mancanegara berada di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (29/1/2020).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah wisatawan mancanegara berada di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (29/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pengunjung Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, khususnya pengunjung sunrise dan sunset harus melalui deteksi lebih dulu. Mereka diperiksa suhunya dengan alat pemindai suhu sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

"Semua tamu sunrise yang masuk kita deteksi dengan pengukur suhu nonkontak, thermal scanner, mulai pagi tadi," kata GM Manohara, Jamaludin Mawardi di Kompleks Candi Borobudur, Kamis (5/3).

Baca Juga

Ia menyampaikan dengan alat tersebut, petugas bisa mengetahui suhu masing-masing wisatawan. Kalau masih di bawah 37 derajat celsius masih ambang normal.

Jamaludin menuturkan berdasarkan pengamatan tadi pagi tidak ditemukan yang suhu badan wisatawan yang sampai 38 derajat celsius. Menurut dia, jika ditemukan wisatawan yang suhunya di atas 38 derajat celsius, maka akan disampaikan kepada pihak yang bersangkutan, kemudian dibawa ke ruang isolasi serta berkoordinasi dengan dokter.

"Begitu ditemukan misalnya 38 derajat, kita coba beritahu tamunya, dibawa ke ruang isolasi, terus kita panggilkan dokter puskesmas. Paling tidak nanti ada rujukan bisa ke RSUD Tidar yang sudah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan," katanya.

Ia menuturkan saat di Manohara pengunjung sunset Borobudur sudah diberi arahan tentang hal tersebut. Intinya waspada dan jangan panik. Kewaspadaan itu diwujudkan dengan mengantisipasi di lapangan.

Langkah antisipasi yang dilakukan dengan meminimalisir kontak langsung dengan wisatawan yang sebagian besar merupakan wisatawan mancanegara.

Ia mencontohkan jika sebelumnya petugas membantu memakaikan sarung pada pengunjung, sekarang hanya diberi contoh kemudian pengunjung mengenakan sarung sendiri. "Kami meminimalisasi kontak langsung dengan tamu, karena wisatawan sunrise ini sebagian wisatawan asing. Kontak yang selama ini terjadi biasanya saat pemakaian sarung. Mulai kemarin, sudah kita coba minimalisasi para tamu memakai sarung sendiri," katanya.

Selain itu, katanya di beberapa titik termasuk di restoran maupun front office dilengkapi dengan pembersih tangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement