Kamis 05 Mar 2020 18:19 WIB

Pendeteksi Suhu Tubuh Disiagakan di Pintu Masuk Tasikmalaya

Alat itu akan dititipkan di Stasiun Kereta Tasikmalaya dan Bandara Wiriadinata.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mencoba alat pendeteksi suhu tubuh, Kamis (5/3).
Foto: Dok. Diskominfo Kota Tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mencoba alat pendeteksi suhu tubuh, Kamis (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyediakan empat alat pendeteksi suhu tubuh (thermo scanner) untuk mengantisipasi gejala virus Corona baru (Covid-19). Alat itu akan ditempatkan di pusat keramaian, khususnya tempat keluar masuk orang ke Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, alat pendeteksi suhu tubuh itu akan digunakan untuk antisipasi gejala virus Corona pada masyarakat. Alat itu disebut dapat mendeteksi suhu tubuh manusia dengan cepat.

"Kalau ada warga yang suhu tubuhnya tidak normal, akan diarahkan untuk periksa kesehatan," kata dia, Kamis (5/3). 

Menurut dia, alat itu akan dititipkan di Stasiun Kereta Tasikmalaya dan Bandara Wiriadinata. Sebab, dua tempat itu adalah lokasi keluar masuknya masyarakat dari atau ke Kota Tasikmalaya.

Jika diperlukan, Pemkot Tasikmalaya akan menambah alat pendeteksi suhu tubuh tersebut. "Jadi setiap tempat keramaian dititipkan satu unit, seperti terminal," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman sempat menyanyakan alat pendeteksi virus Corona saat teleconference yang diikuti oleh lebih dari 100 rumah sakit di Jawa Barat pada Kamis siang. Menurut dia, jika harganya terjangkau, pemerintah daerah siap untuk membelinya.

Ia menilai penting alat itu lantaran jika ada terduga pasien virus corona di Kota Tasikmalaya, pihaknya dapat langsung melakukan penanganan tanpa harus pasien pergi ke rumah sakit rujukan. "Tapi untuk mendeteksi, labolatoriumnya harus sudah ada setifikasi dari WHO. Itu yang sulit," kata dia. 

Kendati demikian, menurut Budi, sejauh ini belum ada kasus virus corona di Kota Tasikmalaya, baik pasien terduga, orang dalam pemantauan, atau pasien dalam pengawasan. Ia mengatakan, pada Rabu (4/3) terdapat informasi satu pasien di Rumah Sakit (RS) Jasa Kartini (JK) Kota Tasikmalaya yang diduga memiliki gejala terinfeksi virus Corona. Namun, pasien itu dinyatakan negatif dan sudah diperbolehkan kembali ke rumahnya. 

"Kebetulan warga Ciamis. Sudah kita serahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis untuk dilakukan pemantauan," kata dia.

Budi juga mengimbau warganya untuk selalu menjaga  pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan tidak perlu panik berlebihan. "Lebih rasional sajalah," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement