Kamis 05 Mar 2020 18:15 WIB

KKB Melambat, Pembiayaan MTF Tumbuh 6,63 Persen

Penyaluran kredit tetap disertai kehati-hatian dengan menjaga rasio kredit bermasalah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama Mandiri Tunas Finance Arya Suprihadi saat diwawancarai Republika,Jakarta, Senin (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama Mandiri Tunas Finance Arya Suprihadi saat diwawancarai Republika,Jakarta, Senin (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Tunas Finance (MTF) salurkan kredit kendaraan bermotor sebesar Rp 28,8 triliun pada 2019. Perusahaan dalam Mandiri Group ini meraih laba bersih sebesar Rp 445,4 miliar.

Direktur Utama MTF Arya Suprihadi menyampaikan pencapaian tersebut cukup menggembirakan mengingat 2019 adalah tahun yang penuh tantangan. Pertumbuhan industri otomotif melambat namun MTF masih tumbuh positif.

Baca Juga

"Kami bersyukur telah berhasil membukukan kenaikan baik dari sisi penyaluran pembiayaan, pendapatan, laba, maupun aset," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/3).

Penyaluran kredit tetap disertai kehati-hatian dengan menjaga rasio kredit bermasalah tetap di level yang aman. Non Performing Loan (NPL) tercatat 0,75 persen, yang mengalami perbaikan dari posisi NPL tahun lalu sebesar 0,83 persen.

Sepanjang tahun 2019, penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 28,8 triliun, naik 6,63 persen dibandingkan pembiayaan baru tahun 2018 sebesar Rp 26,9 triliun. Selain itu MTF juga mencatatkan perolehan pendapatan sebesar Rp 3,44 triliun, naik 10,3 persen dibandingkan pendapatan tahun 2018 sebesar Rp 3,12 triliun. 

"Dilihat dari segmennya, pendapatan tersebut berasal dari 80,01 persen segmen retail dan 19,9 persen segmen fleet," kata Arya.

Secara geografis, kenaikan pendapatan ditunjang mayoritas dari Kalimantan sebesar 28,78 persen. Sementara Sumatera berkontribusi sebesar 15,82 persen, yang diantaranya Nangroe Aceh Darussalam, Riau, dan Sumatera Utara.

Laba bersih sebesar Rp 445,4 miliar, naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Sementara aset tumbuh 4,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018, yakni mencapai Rp 18,3 triliun per 31 Desember 2019, dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 17,5 triliun.

Sementara itu, Arya juga menyebutkan pencapaian non keuangan pada 2019. Sesuai rencana perusahaan, yakni fokus pada business excellence, operational excellence, dan service excellence.

Di tahun 2019, MTF melaksanakan peningkatan kualitas layanan pelanggan dengan membuka Customer Experience Lounge dan peluncuran chatbot Marsha. Marsha merupakan layanan digital chatbot yang berarti MTF Assistant Virtual Sahabat Anda.

"Dengan adanya Marsha, diharapkan konsumen akan dapat semakin mudah berinteraksi dan mendapatkan layanan pembiayaan dari MTF," katanya.

MTF juga gencar melakukan sosialisasi produk melalui partisipasi dalam event pameran otomotif. Seperti pameran yang rutin diadakan MTF di berbagai kota di tanah air yakni MTF Autofiesta.

Selain itu, MTF menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah customer dalam mendapatkan pembiayaan yang diperlukan. Di antaranya adalah produk Cash Aja yang merupakan produk multiguna untuk membantu konsumen memiliki dana tunai untuk berbagai kebutuhan.

"Seperti renovasi rumah, pernikahan, ibadah Umroh, travelling, pendidikan, kesehatan dengan menjaminkan kendaraannya di MTF," katanya.

Pada 2020, Cash Aja diperkaya dengan fitur Top Up Express yang memungkinkan customer mendapatkan pembiayaan secara cepat. Di momen ulang tahun ke-11, MTF meluncurkan dua program pemasaran dari Produk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), yaitu KKB Flex dan KKB Elite.

KKB Flex memberikan kemudahan dengan uang muka hanya 11 persen, sedangkan KKB Elite menyediakan bunga 3,5 persen. Selama bulan Maret hingga Mei 2020, MTF menyediakan free asuransi banjir satu tahun dengan tanggung jawab hukum (TJH) Rp 10 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement