Kamis 05 Mar 2020 15:53 WIB

Daun Singkong Bisa Jadi Solusi Atasi Jerawat

Daun singkong mengandung protein, mineral, vitamin B1, B2, vitamin C dan karoten.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Jerawat (Ilustrasi)
Foto: Foxnews
Jerawat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggagas pembuatan sabun herbal menggunakan bahan daun singkong (Manihot esculenta). Mereka adalah Ananda Aprilia dan Annisa' Nurrohmah dari Prodi Pendidikan Fisika.

Sabun herbal ini bisa menjadi alternatif masalah jerawat. Masalah kulit seperti luka dan jerawat pada kulit bisa disebabkan aktivitas bakteri Staphylococcus aureus. Salah satu cara yang efektif untuk dapat menanganinya tidak lain dengan menggunakan sabun herbal.

Baca Juga

Daun singkong dipilih karena selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal, baru sebatas sayur dan lalapan. Padahal, Ananda berpendapat, daun singkong mengandung protein, mineral, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C dan karoten.

Ada pula kandungan karbohidrat, lemak, zat besi, fosfor, kalsium, flavonoid, saponin dan triterpenoid. Flavonoid dan saponin miliki aktivitas antimikroba dan antivirus, triterpenoid antibakteri yang bisa obati kerusakan kulit.

Flavonoid memiliki aktivitas antibakteri dengan cara mengikat asam amino nukleofilik pada protein dan inaktivasi enzim. Senyawa saponin ini yang menyebabkan penurunan tegangan permukaan sel dan menyebabkan sel lisis.

"Senyawa tanin bekerja dengan cara mengikat dinding protein, sehingga pembentukan dinding sel bakteri terhambat," kata Ananda.

Annisa menjelaskan, bahan pembuatan sabun hebal ini terdiri dari 15 gram daun singkong, aquades 35 ml, minyak zaitun 75 ml, minyak kelapa sawit 50 ml, minyak goreng 50 ml dan Natrium Hidroksida (NaOH) 12,5 gram.

"Sedangkan, alat yang digunaka mulai batang pengaduk, penumbuk, kain bersih, sarung tangan, baskom, gelas ukur, gelas bekker, pipet tetes, timbangan analitik dan cetakan," ujar Annisa'.

Pembuatannya, pertama pilih daun singkong yang berkualitas baik, cuci dengan air bersih lalu timbang sebanyak 15 gram. Daun yang telah disiapkan ditumbuk hingga halus, disaring kain tipis hingga didapat ekstrak daun singkong.

Untuk mendapatkan ekstrak yang lebih optimal, air perasan kembali disaring kertas saring. Pembuatan sabun padat diawali menuangkan zaitun sebanyak 75 ml, minyak kelapa sawit sebanyak 50 ml, dan minyak goreng 50 ml ke baskom.

Larutkan 12,5 gram NaOH ke dalam 35 ml aquades, diaduk hingga larut dan mencapai suhu 40 derajat celcius. Kemudian, tuang larutan NaOH ke minyak zaitun sedikit demi sedikit dan diaduk hingga homogen dan mengental.

Ekstrak daun singkong jadi bahan yang dimasukkan terakhir, diaduk sampai homogen dan dimasukkan ke cetakan. Kemudian, sabun didiamkan pada tempat tertutup dengan suhu kamar untuk masuki masa curing dan proses saponifikasi.

Ananda dan Annisa’ dalam pembuatan sabun ini hasilkan dua formula, dengan tiap formula miliki perbedaan massa NaOH dan konsentrasi minyak zaitun, minyak kelapa sawit dan minyak goreng.

Tapi, formula massa NaOH sebesar 12,5 gram dengan konsentrasi minyak zaitun sebanyak 34,1 persen, konsentrasi minyak kelapa sawit sebanyak 22,7 persen, dan konsentrasi minyak goreng sebanyak 22,7 persen memberikan yang terbaik.

Sabun dengan formula itu memiliki pH yang cukup aman bagi kulit manusia dan tidak menunjukkan efek iritasi ketika digunakan. Karya ini berhasil meraih dana penelitian dari FMIPA UNY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement