Kamis 05 Mar 2020 10:46 WIB

Shalawat Tibbil Qulub, Doa Menghindari Berbagai Penyakit

Shalawat Tibbli Qulub digubah oleh seorang ulama Mesir.

Shalawat Tibbil Qulub, Doa Menghindari Berbagai Penyakit. Foto: Jamaah sedang berdzikir di masjid.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Shalawat Tibbil Qulub, Doa Menghindari Berbagai Penyakit. Foto: Jamaah sedang berdzikir di masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan surat edaran berisi instruksi agar pengurus wilayah NU hingga Pondok Pesantren untuk membaca shalawat thibbil qulub. shalawat ini diintruksikan dibaca agar wabah virus corona segera teratasi dan  Indonesia dilindungi dari wabah virus tersebut. Apa sebenarnya makna dibalik shalawat thibbil qulub?

Shalawat thibbil qulub atau disebut juga shalawat ath thibbiyyah atau shalawat Nur Al Abshar. Shalawat ini digubah oleh seorang ulama dari Mesir yakni Syaikh Ahmad ibn Ahmad Ibn Ahmad Al Adawiy Al Malkiy Al Khalawaty Al Dardir.  Ia masyur dengan sebutan Syekh Dardir dan dijuluki sebagai Abu Barakat atau bapaknya keberkahan. Tentang shalawat thibbil qulub ini diterangkan  dalam kitab Saadah ad Darain fi Shalat 'ala Sayyid Al Kaunnain di mana penulisnya Syaikh Yusuf ibn Ismail menisbatkan shalawat tibbil qulub pada Syaikh Ad Dardir.

Baca Juga

Shalawat ini sekaligus berisikan doa yakni memohon kepada Allah dengan bershalawat menjadi obat segala penyakit lahir dan bathin.

Berikut redaksi shalawat thibbil qulub:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Artinya: Ya Allah curahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya dan sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para shahabat-shahabatnya.

Syekh Dardir sendiri adalah ulama yang menguasai berbagai disiplin keilmuan. Ia lahir pada 1715 M dan meninggal pada 1786 M di Kairo, Mesir. Diantara guru Syekh Dardir seperti pada bidang fiqih yakni Imam Ali Shaidi seorang ulama tekemuka bermazhab Maliki dan bidang tasawuf pada Imam Hifny. Ia juga seorang murid di Al Azhar dan belajar pada Syekh Muhammad Al Dafary. Diantara kitab karya syekh Dardir seperti Tuhfah Al Ikhwan fi ilm Al bayan dan Al kharidah Al bahiyyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement