REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa, minta dua pertandingan yang akan dijalani antara Valencia lawan Atalanta, dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions, serta Getafe dan Inter pada Liga Europa berlangsung tertutup. Perintah itu terkait dengan kian merebaknya virus Corona di Italia.
Illa mengatakan, walaupun ada kesapakatan kalau penonton yang hadir harus dites untuk mencegah penyebaran. Namun, rencana pemerintah Spanyol itu diprotes oleh fan klub, dan minta pihal berwenang menyiapkan rencana lain.
"Kami berpikir membatalkan penerbangan dan mengatur pergerakan orang lewat wilayah berisiko, seharusnya dipertimbangkan sebelum menutup stadion," demikian pernyataan asosiasi fan Valencia, dikutip dari Marca, Kamis (5/5).
Asosiasi fan itu menilai, pemerintah tak peka dengan perasaan fan Valencia. Sebab, pertandinhan ini sangat penting bagi mereka, khususnya pertandingan bergengsi di kompetisi Eropa. Pernyataan yang hampir sama datang dari Getafe, yang telah tampil baik untuk bisa lolos ke babak 16 besar Liga Europa. Apalagi, Getafe akan bertemu dengan tim sekelas Inter, hal yang sangat jarang terjadi.
"Banyak yang sudah kami korbankan untuk sampai sana. Kami minta menteri kesehatan mempertimbangkan lagi larangan penerbangan dari Italia," ujar Getafe, dalam sebuah pernyataan.
Menurut Getafe, jika penerbangan dilarang, maka mereka akan kehilangan peluang tampil dengan dukungan penuh suporter. Sementara, Getafe yang merasa sudah berjuang sejauh ini, menganggap laga lawan Inter merupakan momen bersejarah.
"Kami tak ingin pertandingan ini diingat sebagai laga yang dimainkan tertutup," tegas Getafe.
Barcelona dan Sevilla juga akan main lawan tim Italia pekan depan. Barca lawan Napoli, sementara Sevilla bertemu Roma. Namun, menteri olahraga Irene Lozano menyatakan kalau Roma dan Naples bukan area berisiko, sehingga tak ada masalah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
