Kamis 05 Mar 2020 00:00 WIB

BPOM Gandeng Puteri Indonesia Jadi Duta Kosmetik Aman

Ada 39 orang calon Puteri Indonesia 2020 dipilih sebagai Duta Kosmetik Aman oleh BPOM

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Puteri Indonesia Lingkungan 2019 Jolene Marie (kiri) bersama finalis Putri Indonesia 2020 mengamati makanan dan kosmetik berbahaya saat pembekalan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kantor BPOM, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Foto: Antara/Daniella
Puteri Indonesia Lingkungan 2019 Jolene Marie (kiri) bersama finalis Putri Indonesia 2020 mengamati makanan dan kosmetik berbahaya saat pembekalan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kantor BPOM, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengedepankan pemberdayaan masyarakat untuk menekan peredaran kosmetik ilegal. Salah satunya melalui kolaborasi dengan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dengan membekali 39 orang calon Puteri Indonesia 2020 sebagai Duta Kosmetik Aman di Kantor BPOM.

Para Puteri Indonesia itu diajak mengedukasi masyarakat agar cerdas memilih kosmetik aman. Pembekalan ini merupakan salah satu bentuk implementasi nota kesepahaman (MoU) BPOM dengan YPI yang telah ditandatangani pada 2019 lalu.

Baca Juga

“Saat ini upaya pengawasan atau penindakan saja tidak akan cukup untuk memberantas kosmetik ilegal,” ujar Kepala BPOM Penny K Lukito saat seremoni kerja sama kolaborasi dengan YPI dengan membekali 39 orang calon Puteri Indonesia tahun 2020 sebagai Duta Kosmetik Aman, di Gedung BPOM, di Jakarta, Rabu (4/3).

Ia menambahkan, rantai demand masyarakat harus diputus dengan pemberdayaan melalui edukasi yang sistematis dan masif dengan mengajak semua pihak termasuk para finalis Puteri Indonesia. Ia menambahkan, para finalis ini merupakan public figure yang memiliki citra positif di masyarakat, terutama generasi muda yang erat dengan media sosial. "Saya mengajak Anda semua untuk ikut mengedukasi masyarakat agar cerdas memilih kosmetik aman," katanya.

Kepala BPOM juga mengajak finalis Puteri Indonesia 2020 untuk ikut serta dalam menangkal dan memberantas berita palsu (hoaks) yang sering beredar di media sosial. Sebab isu hoaks mengenai kesehatan banyak beredar viral melalui media sosial.

"Anda sebagai finalis Puteri Indonesia yang tentu aktif di media sosial merupakan influencer yang efektif dalam mengedukasi masyarakat dengan menyebarkan berita yang benar dari sumber yang terpercaya,” katanya.

Senada dengan ucapan Kepala Badan POM, Dewan Penasehat Puteri Indonesia, Puteri K Wardhani sepakat pentingnya kolaborasi antara Badan POM dengan YPI. Ia menjelaskan, para finalis Puteri Indonesia, yang sudah terseleksi ketat dari sisi brain, beauty, dan behaviour. Mereka secara otomatis merupakan influencer bagi kaum milenial.

"Dengan tersebarnya Puteri Indonesia dan Badan POM di seluruh Indonesia diharapkan akan dapat membuat gaung edukasi mengenai kosmetik aman semakin efektif,” katanya.

Kerja sama antara BPOM dan YPI untuk mengadakan Pembekalan Puteri Indonesia telah dua kali dilaksanakan sejak tahun 2019. Pada pembekalan tahun ini, para finalis Puteri Indonesia mendapatkan paparan materi dengan narasumber Kepala Badan POM serta site visit ke laboratorium pengujian dan pusat pelayanan publik Badan POM.

Selain itu, para finalis Puteri Indonesia mengikuti workshop pembuatan konten edukasi di media sosial. Sehingga dapat lebih efektif dalam membuat konten-konten viral terkait edukasi Obat dan Makanan aman kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement