Rabu 04 Mar 2020 11:28 WIB

Petugas MRT Mulai Periksa Suhu Tubuh Penumpang

Penumpang MRT dari stasiun Lebak Bulus mulai diperiksa suhu tubuh

Sejumlah masyarakat menunggu kereta MRT (Mass Rapid Transit) di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Sejumlah masyarakat menunggu kereta MRT (Mass Rapid Transit) di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) pada Rabu, (4/3) mulai memberlakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang dalam rangka mencegah wabah virus corona.

"Sekarang sudah dimulai pengecekan suhu (badan) di Stasiun Lebak Bulus," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, Rabu (4/3).

PT MRT Jakarta akan memeriksa suhu badan semua penumpang di setiap area pintu masuk stasiun dan melarang masuk penumpang yang mengalami gejala demam tinggi.

"Pemeriksaan suhu tersebut akan dilakukan di setiap area pintu masuk stasiun. Bagi penumpang yang menunjukkan gejala demam tinggi tidak diperbolehkan masuk ke area stasiun MRT Jakarta," katanya.

MRT Jakarta secara paralel menerbitkan peraturan direksi khusus untuk penguatan langkah-langkah dan prosedur penanganan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19. Selain itu, MRT Jakarta telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI, dalam pertemuan antara Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT dengan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta pada tanggal 12 Februari 2020 dan koordinasi rutin setelah pertemuan tersebut.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah terkait penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama yang terjadi di Indonesia merupakan penularan tanpa bergejala.

Yurianto dalam keterangan kepada wartawan di Kementerian Kesehatan Jakarta, menerangkan bahwa warga negara Jepang yang dinyatakan positif Covid-19 oleh pemerintah Malaysia tidak menunjukkan gejala sakit saat melakukan kontak dekat dengan warga Depok yang terkonfirmasi positif dan dirawat di RSPI Sulianti Saroso.

Yurianto yang juga merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menjelaskan ibu dan anak yang saat ini positif Covid-19 tinggal dalam rumah yang dihuni oleh empat orang. Terdiri dari seorang ibu, dua orang anak, dan satu asisten rumah tangga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement