Selasa 03 Mar 2020 10:10 WIB

Antisipasi Corona, Istana Perketat Lalu Lintas Tamu

Pengunjung yang masuk Istana diperiksa suhu badan dan wajib membasuh tangan dengan disinfektan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).

JAKARTA -- Istana Kepresidenan Jakarta mulai memperketat lalu lintas tamu dan pegawai. Setiap pengunjung yang masuk harus menjalani pemeriksaan suhu badan dan membasuh tangannya dengan cairan disinfektan. Kebijakan ini diterapkan menyusul pengumuman kasus positif pertama virus Corona (Covid-19) di Indonesia, kemarin.

Pemeriksaan suhu terlihat dilakukan di pintu masuk kompleks Istana Kepresidenan, baik dari pintu Veteran III, Majapahit, dan gerbang utama masuk Istana Merdeka serta Istana Negara. Protokol ini dijalankan oleh petugas kesehatan dengan dibantu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin menyampaikan bahwa kebijakan ini berlaku sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran virus Corona. Pemeriksaan suhu tubuh pun tidak hanya berlaku terhadap tamu reguler, namun juga seluruh pejabat yang berkunjung ke Istana.

"Ini sejak kemarin diputuskan oleh Kasetpres, Danpaspampres, dan Sesmil bahwa hari ini dilakukan pencegahan penyebaran virus korona di istana dengan pengukur suhu tubuh. Seandainya 37,5 (derajat Celcius) diminta untuk kembali," jelas Bey, Selasa (3/3).

Pihak Istana Kepresidenan berencana memberlakukan kebijakan pemeriksaan ini selama dua pekan ke depan dan mempertimbangkan perkembangan penyebaran virus Corona. Khusus untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan oleh tim dokter kepresidenan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement