Selasa 03 Mar 2020 05:36 WIB

Emil tak Mau Proyek Kereta Cepat Asal Terobos

Pengembang proyek kereta cepat diminta Emil tak sembrono.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah kendaraan melaju di samping proyek kereta cepat (High Speed Railway) Jakarta-Bandung di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/2/2020).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah kendaraan melaju di samping proyek kereta cepat (High Speed Railway) Jakarta-Bandung di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak mempermasalahkan pemberhentian sementara proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sejak 2 Maret 2020. Bahkan, Emil menyatakan dukungannya terhadap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengevaluasi sistem kerja proyek stategis nasional (PSN) tersebut.

Menurut Emil, penghentian tersebut untuk mengingatkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengembang tak sembrono dalam mengerjakan proyek. Emil menjelaskan, PT KCIC harus lebih memperhatikan sistem manajemen konstruksi.

Baca Juga

"Saya setuju, karena ini adalah mengingatkan KCIC supaya jangan terobas-terobos tanpa memperhatikan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), banjir (drainase) dan sebagainya," kata Emil Emil usai menghadiri rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa tahun 2020 di Sentul International Convention Centre (SICC), Kabupaten Bogor, Senin (2/3).

Emil mengakui, proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung penting untuk segara diselesaikan. Namun, dia mengatakan, sistem manajemen kerja jauh lebih penting agar tidak merugikan masyarakat.

Namun demikian, Emil menegaskan, pemberhentian proyek itu bukan menyangkut analisis dampak lingkungan (Amdal) yang sempat menimbulkan genangan air pada Tol Jakarta-Cikampek. Hanya saja, sambung Emil, metode kerja pengembangan belum optimal.

"Mengingatkan kontraktor, cara kerjanya masih serabutan tolong di-review, dikasih waktu dua minggu atau kurang oleh Menteri Perhubungan dan PUPR, perbaiki metode kerja, baru boleh dikerjakan," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut proyek kereta cepat  Jakarta-Bandung bukan dihentikan tetapi diperbaiki metode kerjanya. Perbaikan akan dilakukan selama dua pekan.

"Dua pekan, mulai hari ini (2/3). Bukan dihentikan, tapi untuk diperbaiki metode kerjanya," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang di terima di Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement