Senin 02 Mar 2020 21:04 WIB

Michelin Luncurkan Ban Efisien untuk Kendaraan Ekspedisi

Ban memiliki desain 'rolling resistance' lebih rendah sehingga lebih efisien dipakai.

Rep: Eric Iskandarsjah / Red: Nora Azizah
PT Michelin Indonesia meluncurkan Michelin X Multi Z2 di Jakarta pada Senin (2/3).
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
PT Michelin Indonesia meluncurkan Michelin X Multi Z2 di Jakarta pada Senin (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam industri jasa ekspedisi dan layanan penumpang, efisiensi adalah salah satu hal yang jadi pertimbangan. Berdasar dari latar belakang itu, Michelin meluncurkan inovasi yang dituangkan melalui seri Michelin X Multi Z2. 

"Ban terbaru ini adalah salah satu ban terbaik kami. Karena, ban ini merupakan ban yang sangat efisien sehingga mampu memberikan hasil bisnis yang baik," kata Direktur Komersial B2B PT Michelin Indonesia, Fritz Mueller, dalam peluncuran Michelin X Multi Z2 di Jakarta pada Senin (2/3).

Baca Juga

Menurutnya, ban ini didesain dengan rolling resistance yang lebih rendah sehingga mampu menekan gaya gesek antara ban dan permukaan jalan. Otomatis, hal ini mampu meminimalisir keausan pada permukaan ban dan menekan penggunaan bahan bakar kendaraan.

"Artinya, ban ini menghadirkan cost yang lebih rendah bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspedisi maupun perusahaan otobus. Nah, karena teknologi ini juga berdampak pada turunnya penggunaan bahan bakar, artinya, ban ini sekaligus jadi ban yang ramah lingkungan," ujarnya.

Dari sisi inovasi, terdapat tiga hal yang membuat Michelin X Multi Z2 jadi opsi menarik bagi para pengusaha yang mengandalkan bus dan truk sebagai pundi-pundi ekonomi. Tiga inovasi yang terdapat dalam Michelin X Multi Z2 adalah inficoil, regenion dan HT nylon.

Menurutnya, teknologi inficoil merupakan terobosan yang dihadirkan untuk memperkuat permukaan ban. Karena, inficoil (infinity coil) merupakan lilitan kawat baja yang ditanamkan pada seluruh surface pada ban sehingga dapat memastikan bahwa seluruh permukaan ban dapat menapak dengan sempurna pada permukaan jalan.

"Ini tentu berperan dalam memberikan traksi yang optimal. Beban pada ban pun dapat tersalurkan secara merata sehingga panas yang terjadi karena gesekan juga dapat terdistribusi dengan menyeluruh," kata dia.

Sedangkan penerapan regenion pada Michelin X Multi generasi kedua ini merupakan inovasi yang membuat ban ini mampu melakukan regenerasi diri pada bagian permukaan. Artinya, setelah pemakaian sekitar 50 hingga 75 persen, permukaan ban masih memiliki alur sehingga tetap menghadirkan level of water evacuation secara optimal.

Ia menekankan, teknologi regenion ini membuat Michelin X Multi Z2 menjadi ban yang 20 persen lebih awet dibanding generasi pertama. 

Nah, teknologi lain yang diterapkan oleh pabrikan asal Prancis ini adalah teknoloi HT nylon atau high tensile nylon. Elemen yang terpasang di sepanjang bead itu sengaja dihadirkan sebagai elemen penahan panas. Sehingga, elemen ini mampu menahan panas dari velg yang timbul karena kinerja pengereman.

"Jika panas dapat ditekan, maka grip pada karet ban dapat dipertahankan. Teknologi ini pun berkontibusi sebesar 10 persen dalam menjaga keawetan ban," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement