Rabu 26 Feb 2020 11:49 WIB

Sidang Ungkap Penyebab Kecelakaan Mobil Otonom Tesla

Kecelakaan mobil otonom Tesla 2 tahun lalu menyebabkan pengendara meninggal dunia.

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Dwi Murdaningsih
Tesla model X
Foto: Ubergizmo
Tesla model X

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA—Dua tahun lalu, sempat terjadi kecelakaan di California yang melibatkan mobil Tesla Model X. Sidang terkait kecelakaan yang menyebabkan pengemudi mobil tersebut tewas pun telah digelar pada Selasa (25/2).

Dilansir dari BGR pada Rabu (26/2), disebut bahwa kecelakaan itu terjadi karena pengemudi terlalu menyerahkan kendali sepenuhnya pada sistem autopilot dari Tesla. Sementara, saat kejadian, pengemudi ternyata tengah sibuk bermain game.

Baca Juga

Fakta ini diungkap dalam sidang oleh pimpinan National Transportation Safety Board, Robert Sumwalt. Dalam sidang selama tiga jam itu, disebut bahwa mobil yang dikendarai oleh insinyur Apple itu sedang melaju dengan kecepatan sekitar 110 kilometer per jam dan tiba-tiba menabrak pembatas jalan.

“Meski tengah mengendarai mobil dengan mode self-driving, pengemudi tetap harus memperhatikan jalan. Jangan mengemudi sambil melakukan aktivitas lain seperti bermain game,” kata Robert Sumwalt.

Temuan dari para penyidik ini pun membuatnya menilai bahwa pengemudi terlau percaya diri atau overconfidence. Hal ini pun membuatnya tidak sigap saat terjadi sesuatu secara tiba-tiba.

Di satu sisi, ia juga menyoroti kelalaian dari pemerintah setempat yang lalai dalam melakukan perbaikan crash attenuator. Pasalnya, crash attenuator di ruas jalan tersebut belum diperbaiki setelah mengalami kerusakaan yang diakibatkan oleh kecelakaan yang terjadi beberapa hari sebelum kejadian ini.

Menurutnya, jika crash attenuator itu telah diperbaiki, maka hal ini diyakini dapat meminalkan cidera yang dialami oleh pengemudi. Mengingat, crash attenuator memang memiliki fungsi untuk meredam benturan yang terjadi saat kecelakaan.

“Penyidikan ini mengungkap sejumlah fakta. Mulai dari kelalaian pengemudi, perlunya ketegasan regulasi soal menggunakan smartphone saat mengemudi dan kelalaian dalam perbaikan infrastruktur,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia pun berharap kedepanya pengemudi dapat lebih waspada meski tengah menggunakan fitur autopilot. Selain itu, ia juga mendorong agar Tesla terus meningkatkan teknologi autopilot yang ditanamkan sehingga sistem itu dapat bekerja dengan aman dalam setiap kondisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement