Selasa 25 Feb 2020 02:45 WIB

Puluhan Pemain Catur Tunanetra se-Indonesia Ikut Senyum Cup

46 pemain catur tunanetra dari berbagai daerah Tanah Air ikut kompetisi Senyum Cup #1

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah atlet paralympic catur mengikuti pertandingan.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Sejumlah atlet paralympic catur mengikuti pertandingan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Sedikitnya 46 pemain catur tunanetra dari berbagai daerah di tanah air ambil bagian dalam turnamen catur khusus tunanetra Senyum Cup #1, yang digelar di Gedung E Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, mulai pada (23/2) kemarin.

Ke-46 pemain catur penyandang tunanetra yang bertanding tersebut mewakili Provinsi Banten, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan serta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam penyelenggaraan turnamen yang berlangsung sehari tersebut, Enda Permana yang berasal dari Sukabumi (Jawa Barat) meraih juara I. Di partai final, ia mengungguli Ardi Nugroho Yogyakarta (DIY) yang harus puas merebut posisi runner up (juara II).

Sedangkan juara III dalam kompetisi catur tunanetra Senyum Cup #1 ini direbut oleh Sugianto yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah.

"Banyak orang yang beranggapan, selain kecerdasan permainan catur membutuhkan penglihatan sangat dibutuhkan untuk mampu menguasai permainan ini. Namun penyandang tunanetra telah membuktikannya," kata Wahyu Setiawan, panitia Senyum Cup #1.

Ia menjelaskan, turnamen ini dihelat oleh Yayasan Senyum Kita yang berkolaborasi dengan UNS, National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) dan Tim Pemusatan Latih Nasional (Pelatnas) Catur untuk atlit Disabilitas.

Peserta yang mengikuti kompetisi Senyum Cup #1 ini ada yang datang secara individu dan terdapat pula peserta yang datang bersama pelatihnya. "Seperti para pemain yang berasal dari DIY dan DKI Jakarta yang datang bersama dengan official," jelasnya.

Turnamen catur yang digelar kali ini menggunakan sistem Swiss. Yakni babak pertama mempertemukan 46 peserta. Babak ini akan menghasilkan  23 peserta yang kalah dan 23 peserta yang menang.

Pada pertandingan berikutnya, pemenang akan saling dipertemukan dengan pemenang dan peserta yang kalah bertanding melawan sesama peserta kalah pada babak sebelumnya.

"Semua sistem tersebut, pengacakannya menggunakan mesin yang bernama Swiss Manager. Swiss Manager merupakan aplikasi yang berada di komputer," tambahnya.

Wahyu juga menyampaikan, pada turnamen Senyum Cup #1 ini, diharapkan dapat menemukan bibit unggul dalam menemukan atlet catur tunanetra yang selama ini masih sulit ditemukan.

Karena turnamen catur untuk penyandang tunanetra ini masih jarang digelar. Sehingga jarang masih banyak tantanga  dan sulit menemukan atlet catur tunanetra.

"Kami mencoba memberikan solusi pencarian bakat pecatur tunanetra --salah satunya-- melalui event Senyum Cup #1 ini, dengan harapan bisa melahirkan atlet catur tunanetra yang berkualitas,” ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement