Selasa 25 Feb 2020 00:53 WIB

Dua Bisnis Ini Dinilai Cocok untuk Mahasiswa

Reselling adalah salah satu bisnis yang dinilai cocok untuk mahasiswa. Satu lagi apa?

Para mahasiswa memilih menu santap siang di Warung Saridhona. Alumni ITB76 menggagas Warung makan Saridhona, di belakang Gedung Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (7/11).
Foto: Republika/Zuli Istiqomah
Para mahasiswa memilih menu santap siang di Warung Saridhona. Alumni ITB76 menggagas Warung makan Saridhona, di belakang Gedung Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu bisnis yang cocok digeluti oleh generasi milenial, khususnya para mahasiswa yang sedang melangsungkan pendidikan di bangku perkuliahan, ialah re-selling. Hal itu diutarakan Co-Founder SEMA EDU yang juga Wakil Sekretaris Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bandung, Jawa Barat, Fauzan Kemal Akbar.

"Bisnis yang cocok untuk anak kuliah ialah reselling karena bisnis ini lebih fleksibel. Jadi produknya sudah ada, tinggal dijual saja," kata Fauzan Kemal Akbar seusai menjadi pembicara pada acara Program "Pop Up Campus" di Kampus Universitas Widyatama Bandung, Senin (24/2).

Fauzan yang menjadi narasumber pada sesi acara dengan topik "Cari Duit atau Cari Ilmu" ini mengatakan selain reselling, bisnis lain yang cocok digeluti oleh anak kuliah adalah bisnis yang menggunakan sosial media.

"Jadi intinya, bisnis yang cocok untuk anak kuliahan atau generasi milenial itu ialah bisnis yang enggak perlu modal besar dan bisnis yang menggunakan kreativitas," kata dia.

Selain itu, Fauzan juga mengingatkan mahasiswa yang hendak memulai bisnis agar menyiapkan mental terlebih dahulu agar bisa bertahan menjalankan bisnisnya.

"Mental yang harus disiapkan, enggak ada satu pun pengusaha yang memulai bisnis dia bisa langsung menjadi kaya karena bisnis, bisnisnya langsung sukses. Bisnis itu usaha yang tidak pasti karena sekelas pengusaha besar pun bisa saja dalam sekejap dia menjadi jatuh bisnisnya. Jadi mentalnya harus benar-benar disiapkan," kata dia.

Menurut dia, saat ini tuntutan untuk mencari penghasilan di usia dini semakin tinggi karena perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat. "Karena kegelisahan teman-teman mahasiswa itu, terlebih bisnis itu sekarang lagi ngetren. Itu membuat mereka galau karena disaat mereka ingin memulai bisnis, tuntutan kuliah semakin tinggi juga, belum lagi orang tua," kata dia.

Dia mengatakan mencari penghasilan di usia dini dan mencari ilmu di bangku perkuliahan adalah dua hal yang sama-sama penting. "Ketika kita memulai berbisnis saat kuliah, jangan menunda-menunda tugas kuliah dan pilih bisnis yang tidak menyita waktu dan tenaga," kata dia.

Beberapa seminar dengan topik menarik bisa mahasiswa dapatkan pada acara ini, seperti antara lain "Cewek Juga Bisa Jadi Leader!" dengan pembicara VP HR Kaskus and Head of HR Gdp Labs, Deny Rozalia dan Head of Channel Supply dan Budget Control XL Axiata, Ratih Wulan Utoyo.

Lalu ada juga topik "Cari Duit atau Cari Ilmu" oleh Co-Founder SEMA EDU dan Wakil Sekretaris Umum BPC HIPMI Kota Bandung, Fauzan Kemal Akbar dan Brand Manager Men’s Biore PT KAO Indonesia, Dias Aditya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement