Senin 24 Feb 2020 12:39 WIB

Tahun Ini, Kemenhub Gunakan Mobil Listrik untuk Operasional

Kemenhub akan menjadikan mobil listrik sebagai kendaraan dinas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Mobil listri sedang mengisi daya (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO
Mobil listri sedang mengisi daya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. PLN Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) pada tahun ini bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Transjakarta untuk memulai mengoperasikan mobil listrik. General Manager PLN Disjaya, M. Ikhsan Asaad menjelaskan Kemenhub berkomitmen untuk memulai menggunakan mobil listrik untuk operasional kementerian.

Nantinya para pejabat Esselon I dan Esselon II akan memakai mobil listrik sebagai kendaraan dinasnya. "Kemarin kami baru rapat dan sudah sepakat para pejabat Kemenhub akan menggunakan mobil listrik pada tahun ini. Mereka akan mencoba menyewa 70 mobil listrik untuk operasional," ujar Ikhsan, Senin (24/2).

Baca Juga

Tak hanya Kemenhub, Ikhsan mengatakan tahun ini Transjakarta juga akan kedatangan satu bus listrik berasal dari rusia untuk dioperasikan. "Transjakarta juga sudah mulai pakai mobil listrik. Tadinya kan 10. Tadi komitmennya sumbangan dari salah satu rusia akan mulai dioperasikan tahun ini," tambah Ikhsan.

Untuk mendukung operasional bus listrik ini, Ia menjelaskan Transjakarta dan PLN akan bekerjasama dengan membangun charging station yang memiliki kualitas tinggi dengan kapasitas besar dan kecepatan charging tak lebih dari lima menit.

"Mereka mau pasang charging pentograf.  Itu butuh daya besar. Itu desainnya bus nggak lama berhenti. Seperti yang ada di Sweden yang 1MW kapasitasnya. Jadi sistemnya dua halte setiap kali ngecas. Kayak masuk pitstop," ujar Ikhsan.

Untuk bisa merealisasikan charging station khusus tersebut Transjakarata bekerjasama dengan PLN untuk bisa membangun charging station di setiap halte yang akan menjadi tempat untuk mengisi daya. Ia bilang, butuh investasi yang cukup besar untuk hal ini.

"Investasinya 2 kali lipat dari charging station yang ada. Kalau saya harus minta lahan dari tempat berhenti. Perlu design travo baru. Ada travo khusus juga. Spek travo dan peralatannya. Supaya kita bisa desain khusus. Rencananya mau di Dukuh Atas," ujar Ikhsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement