Senin 24 Feb 2020 12:07 WIB

Melongok Sejarah Singkat Masjid Si Pitung

Apakah Masjid Si Pitung di Marunda ada hubungannya dengan jagoan Betawi Si Pitung?

Rep: MGROL128/ Red: Yudha Manggala P Putra
Masjid Al-Alam Marunda juga dikenal dengan Masjid Si Pitung.
Foto: Devi Savitri
Masjid Al-Alam Marunda juga dikenal dengan Masjid Si Pitung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Al-Alam Marunda juga dikenal dengan Masjid Si Pitung. Ia merupakan salah satu cagar budaya Betawi. Terletak di pinggir pantai Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, masjid ini dikelilingi makam-makam serta perumahan penduduk.

Melihat namanya, tidak heran masjid ini sering dikaitkan dengan Si Pitung jagoan Betawi. Meski ternyata tidak ada hubungan sama sekali.

Ya, masjid ini bukan dibangun atau milik Pitung. Belum ada catatan atau kisah pahlawan Betawi itu pernah singgah di sini atau beribadah. Nama itu sekadar memudahkan orang dalam mencari keberadaan masjid ini.

"Tidak ada kaitannya dengan Rumah Si Pitung dan Pitung, kebetulan juga termasuk dalam rangkaian cagar budaya bahari yang dekat sama Rumah Pitung, jadi banyak yang menyebutnya Masjid Pitung," ujar staf Informasi dan Edukasi Rumah Si Pitung Sukma Wijaya (55) kepada Republika belum lama ini.

Masjid yang diperkirakan dibangun pada tahun 1.600-an ini masih dalam kondisi yang terawat dengan baik. Menurut data kelurahan Marunda, cerita masyarakat Marunda menjelaskan masjid ini dibangun oleh Falatehan (Fatahillah) saat berada di Marunda.

Banyak cerita yang menyatakan bahwa mesjid ini dibangun dalam waktu satu malam. Hal tersebut menjadikan masjid ini sering dihubungkan dengan semacam legenda.

Tekadang bahkan fungsi masjid selain menjadi tempat beribadah dianggap sebagai tempat yang keramat. Banyak pengunjung sengaja datang dari berbagai daerah seperti Cirebon, Madura, dan sebagainya karena alasan tersebut.

Dalam sejarah, pada abad ke 17, Pasukan Mataram di bawah pimpinan Tumenggung Bahurekso menyerang Benteng Batavia. Dalam penyerangan ini, tentara mataram mundur hingga Marunda dan mengatur siasat di Masjid Al-Alam ini.

Dilihat dari bentuk arsitekturnya, Masjid Marunda memiliki arsitektur abad 17 dan 18. Masjid ini memiliki bentuk yang mirip dengan Masjid Angke yang terletak di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Kemiripan itu terlihat hingga ubin tegel berwarna merah anggur dengan ukuran 40x60 sentimeter. Bangunan yang tetap terawat ini memiliki atap bersusun dua dengan penyanggah empat tiang agung. Menurut data, hingga kini bangunan masjid tidak mengalami perubahan.

Perubahan yang terlihat di sekitar masjid adalah dibangunnya sebuah pendopo yang terletak persis di sebelah masjid. Biasanya digunakan untuk jamaah yang datang. Selain itu, kantor kesekretariatan masjid juga terlihat berdiri di samping pendopo.

Masjid Al-Alam dinyatakan sebagai cagar budaya sejak tahun 1975. Berbagai upaya dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk melestarikan masjid ini. Hal tersebut terlihat dengan masih lestarinya masjid, yang tetap kokoh berdiri.

Baca juga: Si Pitung di Mata Milenial

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement