Jumat 21 Feb 2020 15:43 WIB

Etika Bersama Guru

Dalam menuntut ilmu haruslah menghormati guru dan bersopan santun terhadapnya.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah murid sekolah dasar menuliskan pesan dan kesan pada gurunya saat memperingati hari guru Nasional (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Sejumlah murid sekolah dasar menuliskan pesan dan kesan pada gurunya saat memperingati hari guru Nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam tidak hanya menganjurkan umatnya hanya sekadar menuntut Ilmu. Dalam ajaran Islam juga diajarkan etika ketika bersama guru. 

Dalam Fikih Taysir yang ditulis oleh Yusuf Al Qaradhawi menyebutkan bahwa dalam menuntut ilmu haruslah menghormati guru dan bersopan santun terhadapnya. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad bin Ubbadah bin Ash- Shamith, "Bukan dari umatku orang yang tidak menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda dan mengakui orang berilmu diantara kita,".

Salah satu kisah yang dapat menjadi contoh adalah kisah Nabi Musa AS yang diperintahkan untuk mengikuti seorang pria untuk mendapatkan ilmu darinya. Dia berusaha melalui kesulitan dan penderitaan demi menemukan majma' al bahrain (tempat bertemunya dua lautan).

Ketika bertemu dengan pria yang dikenal sebagai Nabi Khidir ini, Musa bersikap sopan dan hormat sebagai seorang murid terhadap gurunya seperti yang tertuang dalam Al Kahfi ayat 66.

"Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu - ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

Musa juga bersikap sabar ketika menghadapi gurunya ini. Karena dia ingin mempelajari apa yang Allah ajarkan kepadanya. 

Meskipun sang guru berkata bahwa Musa tidak akan sabar mengikutinya. Apalagi jika Musa akan menemui sesuatu yang belum tentu dia akan sabar dalam menghadapinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement