Rabu 19 Feb 2020 11:26 WIB

Kampus Islam Konsolidasi Respons Kebijakan Kampus Merdeka

Kampus Islam swasta didorong melaksanakan internasionalisasi dan pelecakan alumni.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Kampus Merdeka.
Foto: ilustrasi
Kampus Merdeka.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKSPTIS) menggelar Workshop Studi Pelacakan Alumni dan Internasionalisasi Perguruan Tinggi. Agenda in jadi satu langkah implementasi mendorong PTIS-PTIS melaksanakan internasionalisasi dan pelecakan alumni.

Lokakarya digelar bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Targetnya, peningkatan kualitas akademik, khususnya merespon paket kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka dari Mendikbud Nadiem Makarim.

Baca Juga

Sekretaris Umum BKSPTIS Fathul Wahid mengatakan, salah satu dampak nyata perguruan tinggi bagi pembangunan tidak lain kualitas kiprah alumninya di masyarakat. Karenanya, perguruan tinggi dinilai perlu mengembangkan instrumen dalam rangka memetakannya secara sistematis.

"Isu ini jadi semakin penting, ketika kebijakan terbaru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menempatkan studi pelacakan alumni sebagai basis pengukuran akreditasi dan keberlangsungan program studi," kata Fathul di Menara Iqra Unismuh Makassar, Rabu (19/2).

Soal internasionalisasi, perguruan tinggi Indonesia sudah saatnya lebih siapkan mahasiswa siap jadi warga global. Program internasionalisasi, dalam beragam bentuknya, jadi jalan meningkatkan jaringan internasional mahasiswa, tendik dan dosen.

"Jaringan internasional bisa jadi pendorong kualitas dari akademik perguruan tinggi itu sendiri, dan untuk memberikan hasil optimal, inisiatif internasionalisasi perlu didesain dan dikawal secara lebih serius," ujar Rektor UII tersebut.

Lokakara dibagi menjadi dua sesi. Untuk sesi studi pelacakan alumni turut diisi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni UII Dr Rohidin dan Direktur Pengembangan Karier & Alumni UII Abdurrahman Al-Faqiih.

Sedangkan, sesi internasionalisasi diisi Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, dan Ketua Program Studi Hubungan Internasional UII, Hangga Fathana. Selain peluang, tantangan, strategi dan pengelolaan, turut dibahas manajemen perjanjian kerja sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement