Selasa 18 Feb 2020 14:26 WIB

Pembayaran SPP via Gojek Bisa Munculkan Konflik Kepentingan

Edy mengimbau agar langkah positif tersebut harus diterapkan dengan hati-hati.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Pengguna menunjukkan aplikasi Gopay. Gopay melayani pembayaran SPP dan biaya pendidikan lain melalui Go Bills.
Foto: Republika/Friska
Pengguna menunjukkan aplikasi Gopay. Gopay melayani pembayaran SPP dan biaya pendidikan lain melalui Go Bills.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Edy Suandi Hamid menilai positif keikutsertaan teknologi dalam dunia pendidikan. Namun, Edy mengimbau agar langkah positif tersebut harus diterapkan dengan hati-hati.

Hal tersebut dia sampaikan terkait pembayaran SPP dan biaya pendidikan lain seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills. Dia mengatakan, hal ini tak lepas dari kepemilikan perusahaan Gojek oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Baca Juga

Menurutnya, langkah itu juga harus dilihat secara etika apakah sudah pas atau sebaliknya. Lagi pula, dia mengatakan, keberadaan sistem pembayaran tersebut harus diteliti lebih lanjut menyusul kemungkinan timbulnya konflik kepentingan.

"Saya melihat, di grup (WAG) pendidikan tinggi itu positif tetapi apakah etis karena pasti ada conflict of interest karena menteri yang buat kebijakan dia yang mengeksekusi untuk perusahaannya sendiri, meski sudah mundur juga karena faktual masih dia juga," kata Edy Suandi Hamid kepada Republika di Jakarta, Selasa (18/2).

Di sisi lain, menurutnya, kemajuan teknologi bukan sesuatu yang tidak dapat dipinggirkan dalam peradaban dunia saat ini. Rektor Universitas Islam Indonesia ini mengatakan, teknologi tersebut juga memudahkan para orang tua dalam membayar tagihan mereka dalam dunia pendidikan.

"Orang tua bisa bayar kapanpun dan dari manapun juga dan tidak perlu takut uang akan diselewenagkan anaknya. Jadi ini positif dan memang era kita sudah IT base," katanya.

Informasi pemanfaatan Gojek untuk oembayaran SPP sekolah dan lain-lain itu diumumkan oleh Senior Vice President Sales Gopay Arno Tse. Dia mengatakan, saat ini ada sekitar 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah dan tempat kursus di Indonesia yang telah terdaftar di GoBills.

Menurutnya, perusahaan berupaya melakukan strategi untuk tetap menjadi dompet digital terdepan di Indonesia melalui inovasi dan pengembangan fungsi. Dia mengatakan, Gopay terus meningkatkan loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi sebagai uang elektronik yang paling banyak digunakan oleh masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement