Senin 17 Feb 2020 11:44 WIB

Pemprov Jabar Luncurkan Program Ajengan Masuk Sekolah

Program Ajengan Masuk Sekolah untuk pembentukan karakter siswa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah santri memaknai kitab kuning saat mengaji Kilatan Kitab di Pondok Pesantren Almiizan, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah santri memaknai kitab kuning saat mengaji Kilatan Kitab di Pondok Pesantren Almiizan, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Pemprov Jabar, secara resmi meluncurkan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) bersamaan apel pagi yang dihadiri para guru dan siswa SMA Negeri 20 Kota Bandung, Senin (17/2). Peresmian tersebut, dilakukan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum.

Menurut Uu, program AMS bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak kepada siswa. Program ini disampaikan langsung oleh ajengan, guru agama atau kyai yang bersumber dari Kitab Kuning untuk menamengi generasi muda dari dampak buruk perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

Baca Juga

“Kegiatan yang bernuansa keremajaan tidak dilarang, tetapi harapan kami ada kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan yang meningkatkan iman dan takwa para peserta didik,” ujar Uu.

Nantinya, kata dia, program AMS ini akan disesuaikan dengan berbagai kegiatan dan kurikulum yang telah ada di sekolah-sekolah di Jabar. Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah menunjuk 300 ajengan untuk terlibat dalam AMS.

Selain itu, menurut Uu, program AMS juga merupakan bentuk implementasi salah satu program prioritas Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk dengan memanfaatkan bonus demografi.

“Maka, program AMS ini akan memberi warna tersendiri dalam pendidikan karakter anak,” kata Uu.

Sehingga, kata dia, ia berharap dengan program ini, siswa SMA dan SMK di Jawa Barat selain mempunyai ilmu pengetahuan yang bersifat duaniawi yang hebat, juga mempunyai budi pekerti yang luhur.

Menurut salah satu ajengan yang hadir di acara peluncuran program AMS, KH Hasan Nuri Hidayatullah, ilmu pengetahuan penting sebagai bekal kehidupan. Sosok yang akrab disapa Gus Hasan ini pun menegaskan, para generasi muda saat ini adalah calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, menurut Gus Hasan, ada dua hal yang perlu dilakukan agar ilmu pengetahuan yang didapat menjadi berkah dan bekal di masa depan, yaitu niat dan belajar dengan modal kesungguhan.

“Dalam mencari ilmu niatkan karena Allah SWT, karena kehidupan kita di dunia ini karena Allah SWT. Dalam sebuah riwayat dikatakan, apabila kita mencari ilmu karena Allah maka kita akan beruntung,” kata Gus Hasan.

Kedua, kata dia, harus diniatkan mencari ilmu karena Rasulullah Muhammad SAW, karena didasari cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW. Caranya dengan mengikuti perintah atau anjuran Rasulullah Muhammad SAW.

"Ketiga, niatkan bersyukur kepada Allah SWT. Karena akal yang diberikan oleh Allah kita syukuri akal yang ada diri kita,” imbuh Ketua PWNU Jabar ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement