Jumat 07 Feb 2020 18:05 WIB

Sahabat Guru Indonesia ACT Sapa Pendidik di Ambon

Sahabat Guru Indonesia hadir untuk mengapresiasi perjuangan guru-guru prasejahtera

Sahabat Guru Indonesia Global Zakat ACT hadir untuk mengapresiasi perjuangan guru-guru prasejahtera. Foto seorang guru saat mengajar di sekolah (ilustrasi).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Sahabat Guru Indonesia Global Zakat ACT hadir untuk mengapresiasi perjuangan guru-guru prasejahtera. Foto seorang guru saat mengajar di sekolah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Global Zakat Aksi Cepat Tanggap (ACT) Maluku kembali memberikan apresiasi untuk guru-guru prasejahtera di Kota Ambon, Provinsi Maluku melalui program Sahabat Guru Indonesia. Apresiasi berupa bantuan biaya hidup guru, diberikan kepada 15 guru di Yayasan Al-Madinah dan Yayasan Al-Hikmah, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Kepala Cabang ACT Maluku Wahab Loilatu, Jumat (7/2), menuturkan Sahabat Guru Indonesia hadir untuk mengapresiasi perjuangan guru-guru prasejahtera. Mengingat banyak juga guru yang tidak mendapatkan gaji yang selayaknya di tempat mereka bekerja.

Baca Juga

“Program Sahabat Guru Indonesia ini merupakan program untuk membantu guru-guru prasejahtera yang telah lama mengabdi dengan gaji yang rendah. Kami berharap dengan santunan ini, guru-guru penerima manfaat dapat lebih bahagia lagi dan lebih semangat lagi menjalankan aktivitas belajar mengajarnya,” ujar Wahab.

Salah satu guru yang menerima biaya hidup dari program Sahabat Guru Indonesia adalah Mirna yang sudah 10 tahun mengabdi di Yayasan Al-Madinah. Dari mengajar, guru ini mendapat gaji Rp 300 ribu per bulan dan menerimanya setiap tiga bulan.

Memang bukan gaji yang besar, tetapi ia tetap giat mengajar puluhan murid. Secara rutin, sekolah tempat ia mengajar sering memberikan bantuan dan mi instan. “Walaupun digaji dengan jumlah segitu, tidak menjadi persoalan buat saya. Kerena saya ingin anak-anak didik saya dapat meraih cita-cita dan sukses ke depan,” ucap Mirna.

Ia bercerita sudah mengabdikan diri untuk Yayasan Al-Madinah sejak 2009, mengajar matematika hingga saat ini, dan ia harus menumpang tinggal di Kantor Yayasan Al-Madinah.

Hal itu, katanya, karena gajinya tidak mampu menutupi biaya untuk menyewa tempat tinggal. Gajinya hanya ia prioritaskan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan anaknya sekolah. Dengan hadirnya Sahabat Guru Indonesia, Mirna merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Global Zakat-ACT.

“Saya dan para guru Yayasan Al-Madinah mengucapkan terima kasih untuk Global Zakat-ACT dan sahabat dermawan yang kembali datang memberikan santunan biaya hidup untuk kami. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan rezeki yang lebih untuk ACT dan para dermawan sekalian,” ujar Mirna.

Bantuan hidup guru langsung diberikan oleh Wahab Loilatu. Tidak saja rasa bahagia dari guru-guru, tetapi siswa-siswi juga merasa bahagia melihat para guru kesayangan mereka mendapatakan santunan dari Global Zakat-ACT.

“Katong mewakili para siswa-siswi Yayasan Al-Madinah Kota Ambon mengucapkan terima kasih kepada Global Zakat-ACT dan para dermawan telah memberikan bantuan biaya hidup guru untuk katong punya guru-guru,” begitu ungkapan salah satu siswa Yayasan Al-Madinah.

Sebelumnya Sahabat Guru Indonesia juga sempat menyapa beberapa guru yang ada di Yayasan Al-Madinah. Global Zakat-ACT mengapresiasi belasan guru di sekolah itu pada Desember 2019.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement