Jumat 14 Feb 2020 02:00 WIB

Beasiswa Pintaria Hasilkan Developer Berbakat Tanah Air

30 lulusan terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di perusahaan mitra.

Ruddy Salahudin, Deputi Kemenko Perekonomian (kiri) bersama Novistiar Rustandi, CEO HARUKAEDU (kanan) membuka secara resmi Pintaria SUPER30.
Foto: Dok. Pintaria
Ruddy Salahudin, Deputi Kemenko Perekonomian (kiri) bersama Novistiar Rustandi, CEO HARUKAEDU (kanan) membuka secara resmi Pintaria SUPER30.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Portal penyedia berbagai program kuliah dan kursus/pelatihan, Pintaria, membuka kesempatan bagi anak muda terbaik di Indonesia untuk mengikuti program beasiswa pelatihan kursus Full Stack Developer dan memulai karier di bidang IT. Program ini diberi nama Pintaria SUPER30 dan diresmikan oleh Dr. Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi & UKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

 

“Pintaria SUPER30 merupakan ajang pencarian 60 orang yang siap berkomitmen belajar intensif Full Stack Developer selama enam bulan. Di akhir periode, hanya 30 orang terbaik dari yang terbaik akan lulus dari program dan disalurkan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan mitra kami,” ujar CEO HarukaEDU Novistiar Rustandi, selaku start-up edutech yang berada di balik Pintaria di Jakarta, Kamis (13/2). 

 

Adapun nilai beasiswa yang diberikan untuk masing-masing peserta adalah Rp 40 juta. Novistiar menegaskan, program Pintaria SUPER30 ini diselenggarakan secara online sehingga siapapun dari daerah manapun di Indonesia bisa mengikutinya. 

 

“Kami akan memilih 60 peserta yang tersaring di seleksi awal untuk menerima beasiswa kursus Full Stack Developer secara online. Selain pelatihan hard skills, peserta juga harus menyelesaikan beberapa pelatihan soft skills. Lalu akan ada proses eliminasi ketat setiap bulannya untuk menemukan 30 talenta terbaik di bulan keenam,” lanjutnya.

 

Selain menghasilkan talenta IT terbaik, tujuan dari Pintaria SUPER30 adalah mengajak semua pihak yang berkepentingan, baik dunia industri, lembaga pendidikan dan pelatihan, media, komunitas, dan pemerintah, untuk berkolaborasi dalam usaha meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Caranya, dengan memberikan pelatihan gratis dan memberikan pekerjaan kepada lulusannya sehingga taraf hidup mereka meningkat dan mereka bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. 

 

Dia mengatakan, kualitas para lulusan dari program ini merupakan hal yang paling diperhatikan. Untuk itu, Pintaria bekerjasama dengan Lithan Digital Skills Accelerator yang sudah memiliki sertifikasi internasional dalam menyelenggarakan kursus Full Stack Developer secara offline dan online. Penyedia kursus asal Singapura ini, kata dia, sudah memiliki lebih dari 20.000 siswa dengan tingkat kelulusan mencapai 90% dan lebih dari 2.000 perusahaan mitra yang merekrut lulusannya.  

 

"Selain Lithan, Pintaria juga menggandeng SUPERmentor yang merupakan tokoh-tokoh IT yang sudah memiliki puluhan tahun pengalaman, untuk mendampingi para peserta selama 6 bulan program. Praktisi yang menjadi SUPERmentor dalam program ini diantaranya adalah Alfred Boediman, Managing Director Samsung Research Indonesia, Endy Lambey, CIO GetPlus, Erga Munggaran, CTO HarukaEDU, Natali Ardianto, Co-founder & CEO ITMI (Co-founder Tiket.com), On Lee, CTO GDP Venture, William Notowidagdo, Head of Engineering Ralali.com, dan lainnya," papar dia.

 

Menurut Novistiar, program in selaras dengan apa yang dicita-citakan pemerintah. Seperti yang diutarakan oleh Dr. Rudy Salahuddin. Pemerintah mendukung penuh program dari perusahaan swasta yang memberikan kontribusi positif bagi pengembangan SDM di bidang teknologi.

 

"Terlebih Indonesia saat ini sedang fokus pada ekonomi digital. Hal ini selaras dengan apa yang menjadi fokus utama pemerintah,” ujarnya.

 

Ditemui di saat yang bersamaan, On Lee, yang memiliki pengalaman 30 tahun lebih sebagai praktisi IT di Silicon Valley, Amerika Serikat, mengungkapkan optimismenya terhadap semangat anak muda Indonesia yang berminat menjadi praktisi IT seperti dirinya. 

 

“Indonesia membutuhkan talenta-talenta muda yang berbakat membawa dunia digital dan teknologi Indonesia semakin maju, kini belajar Full Stack Developer juga lebih mudah karena adanya teknologi online learning serta ajang Pintaria SUPER30 ini,” ujarnya.

 

Untuk mendaftarkan diri, peserta harus sudah lulus dari SMA/SMK sederajat atau Perguruan Tinggi dan memiliki perangkat laptop serta akses internet. Mereka juga harus berkomitmen untuk menjalankan seleksi ketat dan mengikuti materi kursus secara online setiap harinya selama enam bulan.

 

Lulusan dari program ini kemudian akan mendapatkan kesempatan direkrut oleh perusahaan mitra, diantaranya seperti BFI Finance, Getplus by GDP Venture, HarukaEDU, Binus, dan masih banyak lainnya. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 10 hingga 23 Februari 2020 melalui portal super30.pintaria(dot)com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement