Rabu 12 Feb 2020 16:57 WIB

Mahasiswa UMM Kampanyekan No Gadget Day untuk Anak

Proyek sosial No Gadget Day ini dibawa ke Turki untuk mendapat masukan dari para ahli

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak kecanduan gadget. (ilustrasi)
Foto: republika
Anak-anak kecanduan gadget. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kecanduan gawai yang menggejala di kalangan anak-anak menjadi perhatian khusus sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Adalah Nandiroh dari Prodi Ilmu Pemerintahan, Faura Dea Ayu Pinasti dari Prodi Pendidikan Biologi, serta Alia Rizka Mansyur dan Isyfa Zahrotul Mufidah dari Prodi Hubungan Internasional (HI), yang secara khusus merumuskan proyek sosial untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan gawai yang berlebihan.

Keempat mahasiswa tersebut, dipercaya mewakili Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada perhelatan Istanbul Youth Summit (IYS) 2020 di Turki. Proyek sosial ini mereka bawa ke Turki untuk mendapat masukan dari para ahli yang selanjutnya bakal diterapkan di Indonesia. Proyek sosial ini diberi nama Disconnected to Connected

Baca Juga

“Berdasakan hal tersebut, kami berinisiasi untuk membuat kegiatan berupa kampanye No Gadget Day yang dikhususkan untuk anak-anak usia 1 hingga 12 tahun beserta orang tuanya," kata Nandiroh, Selasa (11/2).

Nadiroh menjelaskan, kampanye ini dibuat untuk meminimalisir kegiatan anak-anak yang disibukkan oleh gadget-nya. Dimana menurutnya, kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya juga menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi kecenderungan anak terhadap gadget.

Nadiroh berpendapat, orang tua seringkali membiarkan anaknya bermain gawai tanpa adanya pengawasan, sehingga membuat anak sulit diajak bicara dan cenderung marah ketika gawainya diambil. Proyek sosial yang disiapkannya, menekankan pada kegiatan edukasi terhadap orang tua perihal cara cerdas mendidik anak di era milenial disertai dengan kegiatan bermain anak menggunakan permainan tradisional."Konsep proyek sosial ini yang dibawa dan diberi masukan oleh para pakar di Turki," ujar Nadiroh.

Nadiroh mengungkapkan, Kota Tangerang menjadi sasaran pertama wilayah yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan kampanye No Gadget Day. Rencananya bakal digelar 26 Juli 2020 di car free day Alam Sutera.

Dipilihnya Tangerang karena kota ini pernah dinobatkan sebagai Kota Layak Anak (KLA) Pratama 2018 yang diadakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Sehingga dirasanya dapat menjadi percontohan awal dalam melakukan kampanye ini.

Bentuk kegiatan yang disiapkan antara lain Asyik Bermain Bersama (Asmara). Asmara merupakan kegiatan bermain bersama anak-anak menggunakan permainan tradisional seperti congklak, egrang, kelereng, karetan, gasing, dan permainan tradisional seru lainnya yang tanpa menggunakan alat.

"Kegiatan Asmara juga diiringi dengan agenda bernyanyi bersama lagu-lagu tradisional serta bermain musik tradisional. Digelar juga buku bacaan anak-anak yang bisa dipinjam,” kata Nadiroh.

Selanjutnya, kata Nadiroh, ada Edukasi Orang Tua (Edora). Edora merupakan kegiatan yang dikhususkan untuk orang tua. Dalam hal ini, mereka juga mengundang orang tua bagi anak-anak yang hadir dalam agenda kampanye No Gadget Day.

“Karena bukan hanya anak-anak yang perlu diedukasi, tapi orang tua juga perlu mendapatkan ilmu bagaimana cara cerdas mendidik anak di era milenial. Disediakan juga wadah bagi para orang tua untuk melakukan konseling terhadap permasalahan mendidik anak,” ujar Nadiroh.

Terakhir, lanjut Nadiroh, Mari Membuang Sampah (Marimas). Tidak hanya menjaga kelestarian budaya, kelompok mahasiswa tersebut juga berupaya untuk mendidik anak-anak menjaga kelestarian lingkungan untuk turut serta membuang sampah pada tempatnya. Ini juga untuk membantu meringankan pekerjaan para petugas kebersihan dalam membersihkan sampah di lingkungan. “Berbagai kegiatan ini akan kami persembahkan untuk meramaikan agenda pada Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2020,” kata Nandiroh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement