Selasa 11 Feb 2020 17:22 WIB

UGM Tegaskan tidak Ada Istilah Calon Mahasiswa Cadangan

Kuota mahasiswa baru SNMPTN 25 persen, SBMPTN 35 persen dan Ujian Masuk 40 persen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Universitas Gadjah Mada (UGM) tegaskan tidak ada istilah calon mahasiswa cadangan.
Foto: en.wikipedia.org
Universitas Gadjah Mada (UGM) tegaskan tidak ada istilah calon mahasiswa cadangan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka tiga jalur seleksi calon mahasiswa program sarjana untuk 2020. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Masuk (UM) UGM.

"Kuota mahasiswa baru untuk jalur seleksi SNMPTN 25 persen, SBMPTN 35 persen dan Ujian Masuk 40 persen," kata Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, kepada wartawan, Selasa (11/2).

Baca Juga

Ia mengatakan presentase daya tampung mahasiswa baru untuk tiga jalur seleksi itu dilakukan terkait adanya edaran Permendikbud Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi.

Ada pula surat edaran dari Tim Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) kepada rektor Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BN) seluruh Indonesia. Karenanya, UGM menetapkan perubahan kuota daya tampung.

"Setiap PTN Badan Hukum memberikan kuota daya tampung masing-masing prodi," ujar Iva.

Iva mengingatkan, SNMPTN dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, ditentukan dari prestasi akademik di sekolah. Bagi yang belum lolos, mereka masih miliki kesempatan jadi mahasiswa UGM melalui jalur SBMPTN dan UM.

Kemudian, SBMPTN dilaksanakan dengan sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer di bawah koordinasi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Hasil UTBK ini yang akan digunakan sebagai bahan seleksi.

Sedangkan, Ujian Mandiri terdiri dari seleksi Ujian Tulis (UTUL) dan Jalur Prestasi. UTUL menggunakan kombinasi hasil UTBK dan UTUL yang digelar UGM, dan jalur prestasi terdiri dari PBUK, PBUTM dan PBUB.

Iva menekankan, orang tua yang ingin mendaftarkan kuliah anak-anaknya ke UGM agar tidak mudah percaya orang-orang yang mengaku bisa meloloskan putra dan putrinya. Apalagi, pungutan selain biaya kuliah yang ada di laman resmi UGM dan LTMPT.

"UGM juga tidak mengenal calon mahasiswa diterima cadangan atau diterima di kelas transisi dan kita hanya menerima mahasiswa S1 dan Diploma pada semester ganjil di bulan Agustus," kata Iva, menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement