Senin 03 Feb 2020 14:26 WIB

Kemendikbud Sebut Industri Bantu Tingkatkan Mutu Pendidikan

Kemendikbud berusaha keras untuk membawa industri ke sekolah maupun kampus.

Kemendikbud berusaha keras untuk membawa industri ke sekolah maupun kampus.  Foto: Siswa SMK (ilustrasi)
Foto: Antara
Kemendikbud berusaha keras untuk membawa industri ke sekolah maupun kampus. Foto: Siswa SMK (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Patdono Suwignjo mengatakan keterlibatan industri dalam pendidikan vokasi akan meningkatkan mutu pendidikan. Dia mengatakan Kemendikbud berusaha keras untuk membawa industri ke sekolah maupun kampus.

Di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, ada satu direktorat yang menangani masalah tersebut yakni Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Baca Juga

"Prinsip dasar dari Mas Menteri Nadiem Makarim, yakni membawa industri ke sekolah dan kampus, karena ciri yang paling jelas di sejumlah negara yang maju pendidikan vokasinya adalah dengan melibatkan industri. Mutu pendidikan akan bagus jika membawa industri ke sekolah atau kampus," ujar Patdono di Jakarta, Senin (3/2).

Selama ini, sambung Patdono, dunia industri belum merasakan manfaat yang nyata dengan bekerja sama dengan sekolah dan kampus. Untuk itu, tugas lembaga pendidikan yang dibantu dengan Kemendikbud untuk meyakinkan dunia industri kalau mereka bekerja sama, akan mendapatkan banyak manfaatnya.

Selain kebijakan pemotongan pajak untuk industri yang terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia, lanjut Patdono, belum memperlihatkan hasil yang optimal. "Mungkin karena baru, jadi belum terlihat dampaknya secara nyata. Mungkin perlu beberapa waktu lagi," terang Patdono.

Ditjen Pendidikan Vokasi merupakan direktorat baru pada era kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Ditjen Pendidikan Vokasi terdiri dari tiga direktorat yakni Direktorat SMK, Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, dan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement