Ahad 26 Jan 2020 07:14 WIB

Mobil Listrik Siap Jadi Armada Taksi

Pengoperasianya sebagai taksi sebagai upaya sosialisasi mobil listrik ke masyarakat

Tampak armada taksi mobil listrik yang siap dioperasikan dalam waktu dekat
Foto: istimewa
Tampak armada taksi mobil listrik yang siap dioperasikan dalam waktu dekat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya sosialisasi mobil listrik bagi masyarakat luas terus dilakukan para agen pemegang merek (APM) di tanah air.

Salah satunya seperti yang dilakukan Hyundai Mobil Indonesia yang memperkenalkan mobil listrik dengan cara menjalin kerjasama dengan perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi Grabcar. 

Pengoperasian sebanyak 20 unit kendaraan listrik jenis Hyundai Ioniq tersebut merupakan peluang untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang mobil listrik.

Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk menyiapkan fasilitas pengisian listrik yang dibutuhkan kendaraan tersebut untuk mengisi daya listrik sebagai penggerak. "Rencana pengisian ada di setiap bengkel Hyundai," kata Hendrik Wiradjaja  Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia, Jumat (24/1).

Kendaraan yang didatangkan secara utuh dari Korea Selatan ini, menggunakan baterai lithiumion polymer dengan kapasitas 38.3 kW. Baterai ini telah mengalami peningkatan dari generasi IONIQ Electrik sebelumnya.

Dengan kapasitas baterai terisi penuh, Hyundai IONIQ Electric dapat berjalan sejauh 373 kilometer. Motor listrik New Hyundai IONIQ  memberikan tenaga maksimum 136 PS/100 kW dengan torsi 295 Nm dan dilengkapi standar dengan charger on-board 7.2 kW.

Menurutnya, fasilitas bengkel kendaraan listrik harus dilengkapi dengan fasilitas khusus. Selain untuk kebutuhan armada taksi, kendaraan listrik yang perunitnya ditawarkan seharga Rp 569 juta off the road tersebut juga dapat dimiliki perorangan.

Hanya saja terdapat spesifikasi tertentu yang membedakannya dengan kendaraan untuk komersial. Seperti lampu depan yang menggunakan LED untuk versi pribadi, sedangkan versi armada (fleet) menggunakan projector lamp, begitu juga dengan head unit. "Perbedaanya hanya yang bersifat kemewahan saja, tapi aspek keselamatan sama," kata Hendrik.

Di Korea Selatan sendiri, Ioniq memiliki tiga jenis sistem penggerak, yakni hybrid, listrik dan plug in hybrid. Namun, yang dipasarkan di tanah air adalah jenis listrik.  Hingga kini, masyarakat masih membutuhkan edukasi terkait kendaraan listrik. "Konsumen perlu memahami terlebih dahulu mobil listrik dan kita siapkan unit tesnya," katanya.

Selain Ioniq, Hyundai juga melanjutkan penjualan Tucson di tanah air. Kendaraan jenis sport utility vehicle (SUV) memiliki dua jenis mesin. Gasoline 2.0 NU MPi Atkinson dengan transmisi otomatis Shiftronic-6 Speed dan mesin diesel CRDi EVGTurbo 2.000 cc dengan transmisi otomatis Shiftronic 6 Speed. Untuk tipe bensin ditawarkan seharga Rp 464 juta dan diesel Rp 520 juta on the road. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement