Kamis 16 Jan 2020 20:38 WIB

Alumni Bekali Calon Wisudawan IPB Ilmu Berwirausaha

IPK atau nilai saat ini bukan lagi menjadi faktor utama dalam meraih kesuksesan.

Kampus IPB
Foto: Dok IPB
Kampus IPB

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (DitmawaPK) IPB University mengadakan stadium generale pembekalan pra wisuda di Gedung Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga, Senin  (13/01). Kegiatan ini rutin diadakan untuk mempersiapkan lulusan IPB University pasca wisuda. Peserta yang hadir merupakan calon wisudawan yang akan diwisuda hari Rabu (15/1).

Kepala Sub Direktorat Pengembangan Karir, Handian Purwawangsa SHut, MSi menyampaikan kegiatan pembekalan pra wisuda merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan lulusan IPB University agar lebih siap dalam menapaki dunia pasca kampus.

Ia menyebutkan, Indeks Prestasi Kumulatif  (IPK) atau nilai saat ini bukan lagi menjadi faktor utama dalam meraih kesuksesan, melainkan kejujuran, kedisplinan dan dukungan pasangan hidup.

Pada kegiatan pembekalan kali ini, IPB University mengundang dua alumninya yang telah berhasil menekuni bisnis di dunia pertanian dan peternakan. Dua alumni IPB University tersebut yaitu Septian Jasiah Wijaya,  pemilik BungQurban.com;  dan Sutarjo SP, owner Sarjana Tani Farm (STJ Farm).

Kedua alumni tersebut menyampaikan tentang tantangan-tantangan dalam berwirausaha. Keduanya telah memulai  berwirausaha semenjak kuliah.  “Modal utama dalam berbisnis adalah kepercayaan diri dan berani melakukan sesuatu termasuk mengambil keputusan. Awalnya saya ingin ada produk dengan personal branding sendiri, tetapi ternyata tidak mudah, makanya saya menggandeng beberapa pihak untuk menghasilkan produk. Beberapa produk yang dihasilkan adalah hasil kerjasama dengan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK),” ungkap Septian, Alumni Sekolah Vokasi IPB University in dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara itu, Sutarjo menggambarkan, hal yang paling penting ketika memulai berwirausaha adalah memanfaatkan peluang yang tinggi.   “Wirausaha tidak boleh sembarangan dalam mengambil strategi. Tantangan pengusaha adalah mengambil risiko yang besar. Lingkup wirausaha modern terbagi menjadi produk dan jasa pertanian, seperti produk buah segar, bibit buah, tabulampot, olahan buah, agroedutourism dan pelatihan pertanian,” paparnya.

Menurutnya,  personal branding dan product branding menjadi kriteria dalam menjalankan usaha. Di samping itu, perencanaan bisnis yang disusun juga harus matang seperti advokasi, negosiasi, dan segmentasi pelanggannya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement