Selasa 21 Jan 2020 17:49 WIB

Posisi Auditor Halal Dinilai Strategis

Halal terkait masalah fundamental.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Posisi Auditor Halal Dinilai Strategis. Foto: Ilustrasi Sertifikasi Halal.
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Posisi Auditor Halal Dinilai Strategis. Foto: Ilustrasi Sertifikasi Halal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia butuh banyak auditor halal untuk menguji prodak barang jasa terkait kehalalannya. Melihat begitu besar perannya, seorang auditor halal bisa menjadi penentu kebahagian hidup di dunia dan akhirat.

"Kehalalan ini masalah fundamental, karena terkait dengan masalah kehidupan. Dan ini juga terkait masalah keselamatan dunia akhirat," kata Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CIBEST) IPB Irfan Syauqi Beik, saat dihubungi, Selasa (22/1).

Baca Juga

Irfan memastikan, posisi auditor halal sangat strategis karena peranya sangat penting dalam menentukan halal tidaknya sebuah prodak dan jasa yang digunakan. Tanpa ada auditor halal kita tidak pernah tahu barang yang dikonsumsi itu halal atau tidak.

"Dan saya sebagai seorang muslim saya tidak mau (mengkonsumsi makanan tidak halal), karena implikasinya secara personal mengganggu hubungan kita kepada Allah, ibadah kita diterima atau tidak oleh Allah itu (tergantung apa yang kita makan halal atau tidak)," katanya.

Selain dapat mengganggu hubungan mesra dengan Allah, jika seorang Muslim atau Muslimah tidak perhatian terhadap apa yang dikonsumsinya, apakah halal atau haram, maka dapat mengganggu hubungan mereka dengan keluaraganya masing-masing. Karena, makanan yang tidak halal akan menjadi bencana bagi  keluarga yang mengkonsumsinya.

"Dengan keluarga bagaimana bisa berkah tidak dalam hidup kita ini. Karena naudzubillah kalau ada sesuatu haram yang masuk itu akan mengurangi keberkahan," katanya.

Masalah halal dan haram juga sangat erat sekali terhadap kehidupan sosial sehari-hari. Menurut dia, ketika orang tidak peduli dengan halal dan haram, baik yang terkait dengan halal zat ataupun dengan halal prosesnya, maka biasanya orang tersebut cenderung positif terhadap perilaku maksiat dan kejahatan.

"Karena naudzubillah tidak ada filter maka sensitif dia terhadap kemaksiatan itu akan berkurang dan dia lebih  mudah untuk kemudian terjerumus melakukan kemaksiatan dan kejahatan," katanya.

Untuk itu menurutnya, kehalalan zat maupun proses menjadi kebutuhan dasar setiap orang Islam. Karena kehalalan ini sangat menentukan nasib baik umat Islam selama hidup di dunia dan di akhirat kelak.

"Apa yang kita konsumsi menentukan keselamatan dunia dan akhirat," katanya.

Ia berpendapat, keberadaan institusi individu maupun personal yang memiliki kompetensi untuk memastikan segala sesuatu ini halal atau tidak (auditor halal) itu menjadi sesuatu yang sangat penting. Sehingga memiliki banyak auditor halal di Indonesia menjadi suatu keniscayaan.

"Memiliki banyak auditor halal itu sesuatu yang sangat penting," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement