Rabu 15 Jan 2020 09:49 WIB

Parni Hadi Dorong Guru untuk Menulis

Menulis merupakan kegiatan yang menyengangkan dan bermanfaat dilakukan.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Gita Amanda
Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa, Parni Hadi menorehkan tandatangannya pada prasasti peresmian SMA Smart Cibinong di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (14/1).
Foto: Dompet Dhuafa
Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa, Parni Hadi menorehkan tandatangannya pada prasasti peresmian SMA Smart Cibinong di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Inisiator sekaligus Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Parni Hadi mendorong guru di Sekolah Smart Cibinong, Klapanunggal, Bogor untuk menulis. Hal itu, disampaikan Parni Hadi saat meluncurkan Gerakan Ayo Bercita-cita (GAB) dan SMA Sekolah Smart Cibinong, Selasa (14/1).

"Saya ingin di Sekolah Smart Cibinong ini ada gerakan menulis. Gerakan ayo menulis dimulai dari guru-gurunya," ucap Parni Hadi, Selasa.

Baca Juga

Baginya, menulis merupakan sebuah kegiatan yang begitu menyenangkan dan bermanfaat untuk dilakukan. Dengan menulis, manusia dapat mencatat sejarah tak terkecuali bagi semua kalangan.

"Saya ingin kita semua belajar menulis. Bangsa ini menurut data statistik sedikit sekali membuat buku dibanding bangsa lain. Padahal penduduknya besar," ucap Pemimpin Redaksi pertama Harian Republika itu.

Parni menyatakan akan dengan senang hati membantu dan membimbing untuk menghasilkan tulisan yang bermutu. Sehingga, tulisan yang dihasilkan dapat dijadikan sebuah karya berupa buku.

"Saya akan ajari gurunya menulis. Saya akan ajari buat buku, karena buku itu juga ada nilainya bagi para guru," katanya.

Selain itu, Parni Hadi meminta, baik guru maupun orang tua siswa di Sekolah Smart Cibinong turut serta mendorong anak untuk menulis. Sehingga, anak dapat terbiasa untuk menulis pada masa dewasa kelak.

Nantinya, gerakan ayo menulis dapat dikombinasikan dengan gerakan ayo bercinta-cita. Dengan begitu, siswa dapat menggambarkan cita-citanya dengan sebuah tulisan.

"Juga ibu-ibunya, orang tua menulis, bukan nulis di medsos (media sosial) tapi tulis yang bener. Apa tujuannya, apa manfaatnya," candanya kepada orang tua siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement