Sabtu 11 Jan 2020 14:45 WIB

Mahasiswa UMM Kunjungi Santri di Ponpes Metal

Kedatangan mahasiswa UMM dilatarbelakangi ketertarikan terhadap ketulusan pesantren.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Mahasiswa praktikan event organizer, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Metal, Rejoso, Pasuruan.
Foto: dok. Humas UMM
Mahasiswa praktikan event organizer, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Metal, Rejoso, Pasuruan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa praktikan event organizer, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Metal, Rejoso, Pasuruan, baru-baru ini. Kedatangan mahasiswa UMM ini dilatarbelakangi ketertarikan terhadap ketulusan pesantren yang memuliakan manusia dari berbagai latar belakang.

Ketua kelompok Argya Project, Viki Setyawan, menjelaskan Ponpes Metal di Rejoso, Pasuruan memiliki keunikan tersendiri dibandingkan lainnya. Ponpes menerima santri yang kurang beruntung, seperti tuna grahita, korban narkoba, anak terlantar, dan anak yatim. Oleh sebab itu, Viki dan kelompoknya mengadakan acara “Sebar Nobar Pondok Metal” (Seneng Bareng Nonton Bareng Pondok Pesantren Metal).

Baca Juga

"Argya Project ingin berbagi kebahagiaan dengan santri Pondok Metal dari usia satu hingga 12 tahun," jelas Viki.

Menurut Viki, kegiatan dikemas dengan berbagai acara menarik seperti edukasi permainan tradisional melalui badut dan outbound. Kemudian adapula kegiatan membaca buku oleh Mobil Kamis Membaca UMM (Mobil KaCa), belajar bahasa Inggris, dan nonton bersama. Di kegiatan menonton bioskop, kelompok menayangkan film “Garuda di Dadaku 2”.

"Pemilihan film tersebut bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar pantang menyerah, bekerja sama tim dalam segala tantangan yang mereka hadapi," ucap Viki.

Viki menegaskan, kegiatan yang diadakan di Ponpes Metal tak semata-mata untuk menyelesaikan praktikum Event Organizer mata kuliah Keterampilan Berbahasa Produktif. Kelompoknya juga ingin menumbuhkan jiwa sosial dan kepedulian sosial kepada sesama. Menurut Viki, para santri juga perlu mendapatkan perhatian lebih.

Viki berharap, masyarakat luar bisa tergugah hatinya untuk berbagi kepada seluruh anak. Rangkaian acara juga diharapkan dapat memberikan alternatif kegiatan yang menyenangkan. Dalam hal ini acara yang berbeda dengan kegiatan di pondok pada umumnya.

Dosen Pengampu Keterampilan Berbahasa Produktif UMM, Mohamad Isnaini mengapresiasi keberanian mahasiswa praktikum untuk menjadi bagian dari kegiatan Ponpes Metal. Ia mengaku pemilihan pondok ini memang sangat tepat. Hal ini karena pondok tersebut berbeda dengan umumnya.

“Harapannya ideologi-ideologi yang kadang-kadang berbeda, dapat disatukan di sini. Ini merupakan suatu khazanah positif, ketika teman-teman menjalankan kegiatan di sini,” kata Isnaini.

Keterampilan berbahasa produktif sebenarnya merupakan ekspresi dalam berbahasa Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai bentuk. Cakupan linguistik yang cukup luas merupakan implementasi dari bagaimana cara berkomunikasi, ngosiasi dan keterampilan berbahasa lainnya. Oleh sebab itu, hal ini perlu diwujudkan dalam sebuah pengorganisasian event.

“Fokus kita dalam bagaimana melakukan komunikasi negosiasi kepada beberapa pihak, bagaimana mengemas acara ini dengan berbagai ide kreatif, team work yg kuat dan bagaimana meng-orgenize sebuah acara,” ungkap Isnaini dalam pesan resmi yang diterima Republika, Sabtu (11/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement