Rabu 08 Jan 2020 06:33 WIB

Pengamat: Sekolah Perlu Perhatikan Pendidikan Seks Anak

Pendidikan seks di sekolah untuk mencegah anak terpapar pendidikan seks yang salah.

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Ratna Puspita
Ilustrasi sekolah. Pengamat pendidikan Islam UIN Syatif Hidayatullah, Jejen Musfah mengkritisi masih banyaknya sekolah yang belum serius soal pendidikan seksual untuk anak.
Foto: Antara
Ilustrasi sekolah. Pengamat pendidikan Islam UIN Syatif Hidayatullah, Jejen Musfah mengkritisi masih banyaknya sekolah yang belum serius soal pendidikan seksual untuk anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Islam UIN Syatif Hidayatullah, Jejen Musfah mengkritisi masih banyaknya sekolah yang belum serius soal pendidikan seksual untuk anak. Padahal, sosialisasi pendidikan seksual sejak dini memang diperlukan untuk mencegah anak terpapar pendidikan seks yang salah dan justru berujung ke pelecehan seksual.

Jejen menjelaskan sosialisasi pendidikan seksual sejak dini agar anak paham pencegahan pelecehan seksual. "Peran guru dan bimbingan konseling perlu fokus juga pada isu-isu ini," kata Jejen dihubungi Republika, Selasa (7/1). 

Baca Juga

Selain itu, kepala sekolah juga harus bisa menilai guru-gurunya sendiri. Sebab, tidak sedikit kasus pelecehan seksual yang terjadi di sekolah dilakukan oleh guru.

Guru lainnya juga perlu peka kemungkinan hal itu terjadi di sekolah tempat ia mengajar. "Kepedulian terhadap lingkungan sekolah yang aman dan nyaman," kata dia menambahkan.

Ia menambahkan, pemahaman orang tua juga sangat penting tentang pendidikan seksual ini. Menurut dia, keterbukaan komunikasi adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh orang tua khususnya terkait apa yang terjadi di sekolah. 

Anak, kata dia perlu untuk merasa aman dan terbuka dalam menceritakan kegiatannya. Karena itu, ia menuturkan orang tua tidak bisa abai terkait pendidikan seksual untuk anak ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement