Ahad 05 Jan 2020 07:10 WIB

Nekat Terobos Banjir dengan Mobil? Simak Kata Pakar

Menerobos banjir saat mengendarain mobil sebenarnya merupakan hal yang beresiko.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Nora Azizah
Menerobos banjir saat mengendarain mobil sebenarnya merupakan hal yang beresiko (Foto mobil berusaha melintasi banjir)
Foto: Antara/Jojon
Menerobos banjir saat mengendarain mobil sebenarnya merupakan hal yang beresiko (Foto mobil berusaha melintasi banjir)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menerobos banjir saat mengendarain mobil sebenarnya merupakan hal yang beresiko. Meski hal ini sangat tidak disarankan, tapi jika dalam kondisi terpaksa, maka hal ini dapat dilakukan namun dengan sejumlah langkah terntentu agar dapat menerjang dengan selamat.

Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah memastikan kedalaman dari genangan yang akan dihadapi. Hal ini menjadi yang paling utama diketahui saat berkendara dan menemukan jalan yang banjir.

Baca Juga

"Maksimal genanganya adalah sekitar setengah dari roda. Jika roda terendam lebih dari setengah, maka sebaiknya tidak menerjang genangan itu," kata Sony, belum lama ini.

Cara untuk mengetahui kedalaman genangan adalah dengan melihat mobil serupa yang lebih dahulu melintas. Namun, jika tidak ada kendaraan yang melintas, maka pengendara dapat menanyakan kepada masyarakat sekitar soal kedalaman dari kedalaman itu.

"Kedalaman dari genangan sangat perlu untuk diperhatikan agar bagian vital dari mesin dan kelistrikan tidak terendam air," ujarnya, Selain memperhatikan genangan, pengendara juga sangat disarankan untuk memastikan karakter dari genangan yang ada. Perlu dipastikan, apakah genangan yang ada memiiliki arus yang cukup deras atau tidak.

Selain itu, pengendara juga harus memastikan tidak terlalu banyak kendaraan yang melintas di saat yang bersamaan. Mengingat, hal ini cukup berpengaruh terhadap arus atau gelombang air yang terjadi. Hal ini perlu diperhatikan agar mobil terhindar dari arus yang berpotensi menyebabkan air masuk kedalam mesin dan membuat mobil terseret oleh arus deras.

 

photo
Menerobos banjir saat mengendarain mobil sebenarnya merupakan hal yang beresiko (Foto mobil terendam banjir)

Setelah memastikan karakter genangan, pengendara dapat mulai menerjang banjir tersebut. Bagi mobil manual, disarankan untuk selalu menggunakan gigi satu. Sedangkan untuk miobil dengan transmisi otomatis, disarankan untuk menggunakan transmisi paling rendah seperti saat akan melibas tanjakan (transmisi D1, L, atau S).

Baik pada mobil manual maupun matic, cara itu dimaksudkan untuk menjaga putaran mesin agar tetap berada pada putaran tinggi. Hal ini dimaksudkan agar tekanan udara pada knalpot cukup tinggi sehingga mampu meredam air yang masuk melalui lubang tersebut.

Agar putaran dapat terjaga, ia juga menyarankan agar pengendara dapat menjaga jarak dengan mobil yang berada di depan. Selain untuk meminimalisir arus air yang menerpa mobil, cara ini juga dimaksudkan agar pengendara dapat tetap menjaga putaran mesin tanpa melakukan pengereman.

Tapi, jika tiba-tiba jarak terlalu dekat, pengendara disarankan untuk tetap menjaga putaran mesin sembari mengatur jarak dengan melakukan pengereman. Bagi mobil manual, pengendara dapat menjaga jarak dan putaran mesin dengan memainkan kopling dan gas.

Cara yang disebut dengan stall speed ini hanya disarankan untuk dilakukan dalam beberapa saat saja. Jika terlalu lama, maka hal ini dapat berpotensi membebani kinerja mesin, rem dan kampas kopling.

Setelah berhasil menerjang genangan, pengendara disarankan untuk melakukan pengecekan pengereman sembari berjalan. Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menginjak pedal rem dengan tekanan tertentu. Langkah ini diperlukan untuk memastikan akurasi rem yang bisa jadi berubah karena sistem pengereman atau cakram baru saja terendam air.

Selain itu, cara ini juga sekaligus dimaksudkan untuk mengeringkan cakram setelah terendam air. Dengan seluruh cara ini, maka pengendara dapat kembali melanjutkan perjalanan dalam kondisi mesin, pengereman dan kelistrikan yang aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement