Ahad 05 Jan 2020 04:00 WIB

Ayam IPB D1 akan Diproduksi Secara Massal

Hasil riset yang belum dirasakan masyarakat masih menjadi invensi.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Gita Amanda
Ayam IPB D1 akan diproduksi secara massal. Foto bibit anak ayam (ilustrasi)
Foto: Wikipedia
Ayam IPB D1 akan diproduksi secara massal. Foto bibit anak ayam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University melalui Fakultas Peternakan dan Direktorat Inovasi dan Kekayaan Intelektual menjalin kerja sama dengan UD Lestari Farm. Kerja sama tersebut dalam rangka untuk mengembangkan invensi varietas Ayam IPB D1.

Baca Juga

Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) lisensi antara IPB University dan UD Lestari Farm dilakukan oleh Wakil Rektor Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Prof Erika B Laconi dan Direktur UD Citra Lestari Farm, Ir Bambang Krista di Ruang Sidang Rektor Gedung Andi Hakim Nasoetion di Kampus IPB Dramaga Bogor, Jumat (3/1).

Prof Erika menjelaskan IPB University memiliki tugas untuk mengubah hasil invensi menjadi inovasi. Dia menuturkan hasil riset yang belum dirasakan masyarakat masih menjadi invensi.

Namun, jika hasil riset tersebut sudah dirasakan masyarakat akan berubah menjadi inovasi. “Saya bahagia bisa melaksanakan proses untuk melestarikan ayam lokal unggul kita melalui kerjasama ini. IPB D1 adalah ayam lokal unggul hasil kawin silang, invensi dari Prof Cece Sumantri, Guru Besar Fakultas Peternakan. Temuan ini akan diproduksi oleh UD Lestari Farm,” ujar Prof Erika.

Menurutnya kerja sama itu tidak hanya dalam pengembangan dan komersialisasi IPB D1, akan tetapi dibuka juga peluang mahasiswa untuk magang dan kerja sama riset. Sebab, dia menuturkan, tugas utama IPB University untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul.

Dia menyatakan, program magang tersebut dapat membuka peluang bagi para mahasiswa untuk belajar berbisnis. “Masih ada ratusan invensi yang siap dipilih oleh para pengusaha untuk proses komersialisasi dan dijadikan kerjasama,” kata Prof Erika.

Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Prof Cece Sumantri mengatakan pengembangan Ayam IPB D1 telah dilakukan sejak tahun 2012. Prof Cece menjelaskan ayam tersebut memiliki ketahanan penyakit yang baik dan dapat memproduksi telur 40 persen.

"Setelah uji multilokasi ternyata pertumbuhannya pun luar biasa. Ayam montok dan tumbuh cepat. Sekira 10 minggu sudah bisa dipanen," katanya.

Ayam IPB D1 merupakan ayam pedaging yang berasal dari ayam kampung dengan ayam broiler. Dengan demikian, IPB University menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang berhasil merilis rumpun ayam baru yang sudah dilepas.

"Ayam IPB D1 sudah memperoleh SK dari Kementerian Pertanian dengan No. 693/KPTS/PK. 230/M/9/2019," jelasnya.

Dia menambahkan, kerja sama tersebut akan terus dikembangkan. Kedepannya, dia berharap hasil penelitian itu dapat segera dirasakan oleh masyarakat. "Kerjasama ini masih dalam tahap pengembangan Day Old Chicken (DOC) atau anakan ayam,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement